Pesawat Etihad Airways tujuan Jakarta dari Abu Dhabi mengalami turbulensi hebat, sekitar 45 menit sebelum mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu 4 Mei 2016. Sekitar 31 penumpang dan awak pesawat bernomor penerbangan EY474 itu terluka. Para penumpang itu merupakan jemaah umrah dari sejumlah biro perjalanan.
Pesawat berjenis Airbus A330-200 akhirnya bisa mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Tapi, kabin pesawat rusak parah Para penumpang yang kebanyakan duduk di kursi barisan belakang mengalami luka memar hingga patah tulang akibat goncangan yang terjadi selama lima hingga sepuluh menit.
“Saya lagi duduk santai mau salat, tiba-tiba pesawatnya naik turun, cepat sekali. Saya kebanting ke atas, bisa lihat ibu saya ada di bawah, barang-barang jatuh semua, beberapa kali saya kebanting ke atas terus ke bawah,” kata salah seorang jemaah, Nenden Nurhaini sebagaimana dikutip Kompas.com di Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno-Hatta, Rabu sore.
Kepala Nenden terbentur hingga berdarah. Lengan kanannya pun terbentur sehingga mengalami memar. Sesaat setelah kejadian, banyak penumpang terjatuh ke lantai kabin. Kejadian itu berlangsung 30 menit sebelum pesawat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.
“Sembilan penumpang dan awak pesawat langsung dibawa ke rumah sakit karena terluka serius,” demikian dilaporkan pihak Etihad seperti dikutip Associated Press. Adapun 22 korban lainnya luka ringan dan langsung bisa pulang.
Juru bicara Bandara Soekarno-Hatta Haerul Anwar mengatakan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang mengidentifikasi kecelakaan itu.
Kepala Bagian Hukum dan Humas Kementerian Perhubungan, Hemi Pamuraharjo, menambahkan delapan orang yang dibawa ke rumah sakit umumnya menderita patah tulang. Akibat kecelakaan itu, penerbangan Jakarta-Abu Dhabi dibatalkan.
Maskapai penerbangan Etihad Airways berbasis di Dubai Emirat Arab. Maskapai ini didirikan pada 2003 dan memiliki catatan keamanan yang baik. Tahun lalu mereka bisa menerbangkan dengan selamat 17,6 juta penumpang ke seluruh dunia.