Maskapai penerbangan Korea Utara, Air Koryo, terbang dari Pyongyang ke Bangkok tanpa penumpang pada Rabu (27/4/2016). Pesawat tersebut hanya diisi pilot dan awak kabin.
Kantor Berita Korea Selatan, Yonhap, Jumat (29/4/2016) melaporkan, Air Koryo bernomor penerbangan JS253 tersebut memiliki jadwal terbang seminggu sekali ke Bangkok. Rute yang dilalui adalah wilayah Timur Laut Tiongkok dan menuju ke Bangkok.
Dalam penerbangan rutinnya, Air Koryo biasanya membawa wisatawan yang sebagian besar berasal dari Tiongkok ke Thailand.
Menurut pejabat penerbangan yang tidak disebutkan identitasnya, kekosongan penumpang ini diduga imbas dari sanksi PBB terhadap uji coba rudal Korea Utara. Pejabat tersebut juga menyebut, besar kemungkinan rute ke Thailand ini menjadi perjalanan terakhir Air Koryo. Ini realistis mengingat sanksi PBB akan berdampak di semua bidang.
Jika Air Koryo tetap tidak diminati penumpang maka akan merugikan secara bisnis. Dan sebagai maskapai profesional tentu akan penghentian penerbangan merupakan kebijakan yang logis.
PBB menjatuhkan sanksi kepada Korea Utara karena tindakan negeri Kim Jong Un itu dalam uji coba rudal saangat meresakan Semenanjung Korea. Pada Kamis (28/4/2016), Presiden Tiongkok Xi Jinping menegaskan kembali komitmen negaranya untuk mengimplementasikan sanksi PBB. Beijing menyatakan tidak akan mentoleransi perang atau kekacauan di Semenanjung Korea.
sebetulnya apakah rincian sanksi pbb sehingga air koryo tidak mengangkut penumpang. apakah larangan membawa penumpang atau apakah konsumen sendiri yang memutuskan untuk tidak menggunakan air koryo?