Saham Airbus jatuh 6% gara-gara pengembangan program pesawat militer A400M. Keterlambatan pengiriman pesawat A350 baru dan A320neo juga menguras uang tunai.
Pembuat pesawat terbesar kedua di dunia melaporkan 23% penurunan laba operasional kuartal pertama sebesar 23% atau US$568 miliar.
Chief executive Tom Enders, Kamis (28/4/2016) mengatakan 2016 ternyata menjadi tahun yang penuh tantangan bagi perusahaan dirgantara Eropa tersebut.
Airbus telah mengeluarkan biaya lebih dari 4 miliar euro untuk program A400M. Perusahaan juga mengatakan masalah dalam pasokan suku cadang pesawat telah menyebabkan produksi A350 dan A320neo melambat.
“Target pengiriman 50 pesawat pada tahun ini akan menjadi lebih sulit,” kata dia
Keuntungan Airbus dari bisnis helikopter juga telah imbas gara-gara melemahnya permintaan dari industri minyak. Pembekuan kredit ekspor dengan lembaga Eropa bulan ini memaksa Airbus untuk memberikan bantuan keuangan kepada pelanggan
Airbus menawarkan 255 miliar euro dalam bentuk pinjaman untuk pelanggan di tiga bulan terakhir, dibandingkan dengan hanya 31 miliar euro pada periode yang sama tahun lalu.