Seorang perempuan penyandang disabilitas diperlakukan tak manusiawi saat hendak naik Etihad Airways. Dwi Ariyani, 36 diminta turun dari pesawat saat hendak melakukan perjalanan Jakarta-Jenewa. Atas perlakuan ini, Dwi menuliskan petisi di laman change.org pada 5 April.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengaku belum dapat memberikan jawaban mengenai petisi online yang ditujukan pada Etihad Airways oleh salah satu penyandang disabilitas bernama Dwi Ariyani. “Gini, nanti saya lihat petisinya ya. Saya belum baca ya, saya tidak berani komentar,” ujarnya.
Menurut Menteri Jonan, sepengetahuannya seharusnya penyandang disabilitas memang memiliki pendamping saat naik pesawat. Meski begitu, dia menjanjikan akan menjawab secara utuh kasus ini setelah mempelajari lebih dalam.
“Atau dilaporkan khusus dari awal semestinya. Tapi, saya belum tahu petisinya untuk apa. Itu harus siapkan kursi roda, airport nya, harus ada attendance-nya nanti. Coba nanti saya lihat. Nanti kita jawab,” jelas dia.
Sementara, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo memperkirakan ada kesalahpahaman prosedur sejak Dwi melakukan proses check in. “Pasti ada kesalahan (prosedur),” ucapnya.