Penyebab kecelakaan pesawat Boeing 737-800 milik maskapai FlyDubai di Kota Rostov-on-Don, Rusia (19/3/2016) lalu telah diungkapkan komite penyelidik kecelakaan penerbangan Rusia. Salah satu sebabnya, pilot justru mendorong kontrol kemudi ke posisi menukik saat ia semestinya menaikkan moncong pesawat.
Peristiwa tragis yang merenggut nyawa semua penumpang di pesawat itu terjadi karena pilot menerbangkan pesawat dalam posisi terlalu menukik dan tak mampu mengangkatnya lagi. Pesawat menghantam bumi dan menewaskan 62 orang di dalamnya. Demikian kesimpulan yang disampaikan para penyelidik di Moskwa, seperti dilansir Kantor Berita AFP, Jumat (8/4/2016).
Pesawat itu hancur dan terbakar di salah satu sisi landasan bandara di Rostov-on-Don pada saat hari masih sangat pagi, di tengah cuaca yang sangat buruk. Sebanyak 55 penumpang dan tujuh kru pesawat tewas, yang sebagian besar berkewarganegaraan Rusia.
Otorita penerbangan Rusia mengatakan pilot pesawat telah mengambil tindakan bertentangan dalam menit-menit terakhir sebelum pesawat jatuh, menewaskan 62 orang di dalamnya. Interstate Aviation Committee Rusia mengatakan dalam laporan pertama kecelakaan itu Jumat bahwa pilot berusaha melakukan dua pendaratan dalam cuaca buruk sebelum mencapai ketinggian 900 meter dan tiba-tiba mendorong hidung pesawat ke bawah. Aksi itu menyebabkan pesawat menukik ke darat dengan kecepatan melebihi 600 kilometer per jam.
Tidak jelas mengapa pesawat itu menukik tajam. Peneliti mengatakan mereka masih menganalisa audio dari perekam suara kokpit pesawat itu, yang mungkin memberikan beberapa petunjuk mengenai apa yang hendak dilakukan pilot itu.
Cuaca di Rostov-on-Don pada 19 Maret itu sangat buruk, dengan hembusan angin yang kencang dan hujan deras menyulitkan upaya untuk mendarat.
Direktur Pelaksana FlyDubai Ghaith Al Ghaith mengemukakan dalam sebuah pernyataan Jumat bahwa perusahaannya menyadari temuan-temuan itu dan mendukung pekerjaan tim penyelidik. Dia mengatakan FlyDubai ingin mendapatkan kesimpulan yang menyakinkan sesegera mungkin.
Pada ketinggian 900 meter, pilot justru mendorong kontrol kemudi ke posisi menukik, dan secara simultan terjadi pergeseran perangkat penjaga kestabilan pada bagian ekor sehingga pesawat langsung menukik tajam. “Setelah itu, pilot sudah tak mampu mengendalikan posisi pesawat, dan menghantam tanah,” kata salah satu anggota komite.
Kendati demikian, komite ini tidak menetapkan pihak yang bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.
Kementerian Darurat Rusia menyebut, tragedi pesawat Flydubai terjadi ketika melakukan upaya pendaratan yang kedua atau pengulangan. Empat anak kecil termasuk di antara 62 orang yang tewas dalam tragedi pesawat itu. Dalam rekaman itu, ada percakapan yang diduga antara pilot dan pengendali lalu lintas udara. Pilot berulang kali ditanya tentang kondisi visibilitas.
Menurut rekaman yang dilansir Daily Mail, pilot juga meminta informasi tentang perubahan cuaca di darat. Percakapan itu menggunakan bahasa Inggris dan Rusia. Pesawat itu dipiloti Siprus Aristos Sokratous dan co-pilot asal Spanyol, Alejandro Alava Cruz.