Lembaga survei di Inggris merilis hasil wawancara dengan pramugari tentang pelanggaran yang paling sering mereka lakukan. Hasil yang dikemukakan cukup mengejutkan.
Survei dilakukan oleh Jetcost.co.uk dengan responden awak kabin sebanyak 718 orang, baik yang sedang maupun sudah tak bekerja. Tim survei menanyakan bagaimana cara mereka bersenang-senang selama penerbangan.
Seperti yang dikutip dari news.com.au, ketika disediakan beberapa pilihan tentang pelanggaran yang pernah dilakukan, berikut adalah jawaban yang paling sering diberikan para awak kabin:
- Berbohong kepada penumpang tentang ketersediaan produk (28%)
- Terlibat dalam hubungan intim dengan sesama rekan kerja selama penerbangan (21%)
- Memberi kembalian kurang kepada penumpang (20%)
- Terlibat dalam hubungan intim dengan penumpang selama penerbangan (14%)
- Menerima tip dan hadiah dari penumpang (7%)
Ketika ditanya bagaimana cara awak kabin memberikan kembalian yang kurang kepada penumpang, sebanyak 54% memilih cara memberi penumpang dengan mata uang berbeda. Sementara itu, sebanyak 40% lainnya berkata bahwa penumpang tak memeriksa kembaliannya.
Yang mengejutkan, dalam survei tersebut terungkap bahwa rata-rata awak kabin dapat memperoleh pendapatan tambahan setara dengan Rp518.000 setiap bulannya dari modus tak mengembalikan uang itu. Jika dikumpulkan dalam setahun bisa mencapai Rp 6,2 juta.
âMemberi kembalian yang kurang kepada para penumpang merupakan hal yang tak dapat diterima. Mereka sengaja mengantongi uang yang seharusnya diberikan kepada penumpang. Hal itu sama dengan mencuri,â kata Co-founder Jetcost.co.uk, Antoine Michelat, Senin (28/3/2016).
âDengan jumlah kurang dari 30 poundsterling [Rp518.000) sebulan, memang terdengar tidak sebagai angka yang besar. Namun bila dijumlah dapat mencapai 300 poundsterling setahun [Rp5,6 juta],â tambahnya. âUang tersebut bukanlah kepunyaan mereka dan merupakan milik orang lain.â