Seorang penumpang pria United Airlines dipaksa turun sebelum pesawat lepas landas di Lindbergh Field, San Diego, Selasa (22/3/2016) gara gara mengomentari aksi terorisme di Brussels. Pria itu dinilai meresahkan penumpang lain.
“Dia sebenarnya tidak memberikan ancaman. Tetapi pernyataan umum mengenai terorisme membuat beberapa orang gugup,” kata Letnan John Forsythe pejabat kepolisian San Diego Harbor seperti dikutip latimes.om.
Pria tersebut naik United bernomor penerbangan 662 dengan tujuan San Francisco. Sesaat sebelum naik pesawat, entah apa motivasinya ia berceloteh tentang seluk beluk teror bom Brussels. Ia bahkan menyatakan memiliki informasi dan mendapat laporan langsung tentang pemboman di Brussels yang menewaskan lebih dari 30 orang itu.
Karena curiga, staf United kemudian melaporkan orang tersebut ke petugas keamanan. Dan pada pukul 07.00 waktu setempat, pria tersebut langsung diturunkan dan dibawa ke kantor polisi.
Forsythe mengatakan petugas mewawancarainya dan menyadari bahwa ia memiliki masalah kesehatan mental. Dia tidak ditahan. “Dia hanya penumpang yang bermental tidak sehat dan butuh penanganan medis. Kami tidak menahannya,” jelasnya.