Penduduk Cardington di Bedfordshire bersiap-siap menonton peristiwa yang bisa jadi menjadi peristiwa penentu dalam sejarah penerbangan. Dalam waktu hanya beberapa pekan lagi, mereka akan menyaksikan pesawat terbesar di dunia muncul dari hanggar dan melayang di langit kota mereka.
Pekerjaan perakitan kendaraan udara hybrid (setengah pesawat, setengah airship) The Airlander 10, hampir selesai setelah pemasangan mesin dan siripnya yang terakhir pada tubuh kapal udara yang memiliki panjang 92 meter itu.
Masing-masing sirip terbesar di badan airship itu memiliki rentang 11 meter x9 meter dan harus diangkat ke lambung dengan derek besar untuk dipasang di lambung kapal oleh para teknisi ahli.
Selanjutnya, salah satu dari empat mesin diesel turbocharged 350 daya kuda, 4-liter V8 direct injection, akan ditempelkan di buritan lambung pesawat, dilekatkan pada lima reng karbon komposit yang telah disiapkan.
Chris Daniels, Juru Bicara Hybrid Air Vehicles (HAV), perusahaan yang menggarap proyek Airlander 10, mengatakan, demi mengejar jadwal peluncurannya, banyak pekerja rela lembur. “Anggota staf kami bangga dengan menjadi bagian dari sejarah ini,” kata dia, seperti dikutip Independent, 11 Maret lalu.
“Tidak ada kesempatan untuk beristirahat setelah mesin besar itu dipasang dan modul payload dilekatkan di bawah lambung besar,” imbuhnya.
Pada akhir bulan ini semua pekerjaan perakitan terakhir airship hybrid itu dijadwalkan selesai dan modul payload dipasangkan.
Prototipe Airlander 10, akan menjadi yang pertama dari 1.000 pesawat serupa yang akan diproduksi HAV. Pesawat hibrida ini 25% lebih besar dari Boeing 747.
Lauren Said-Moorhouse, penulis untuk CNN yang berbasis di London, melaporkan, pesawat ini dirancang untuk menggabungkan fitur terbaik dari pesawat terbang, helikopter dan airships, dengan bentuk aerodinamis yang menyediakan 40% dari beratnya untuk mengangkat benda.
Memiliki panjang 92 meter, lebar 43 meter dan tinggi 25 meter, pesawat ini akan dipenuhi dengan gas helium untuk melambungkannya ke angkasa.
Airlander 10 dapat menjelajah pada kecepatan 80 knot (sekitar 148 km/jam). mencapai ketinggian maksimal enam kilometer dan bisa bertahan melayang di udara selama lima hari.
Konsep pesawat ini sebetulnya sudah sangat lawas, telah tersimpan hampir satu abad. Tentu saja bencana Hindenburg pada 1937, ketika balon udara Jerman meledak menjadi kobaran api saat mencoba docking, menewaskan 36 orang, tak ada yang ingin mengulanginya.
“Satu-satunya masalah pada balon udara (airships) gaya lama adalah syarat harus adanya banyak awak di darat, kemampuannya yang terbatas dalam mengangkut muatan dan rentan terhadap kondisi cuaca. Kami telah memecahkan semua masalah-masalah itu dengan konsep baru yakni pesawat hybrid, campuran antara pesawat bersayap dan sebuah airship,” kata Chris Daniels yang juga senior eksekutif di HAV.
Pesawat pertama yang dibikin HAV ini dinamakan Airlander 10 karena kemampuannya mengangkut beban hingga 10 ton. Airship ini dibikin dari serat karbon vectran, kevlar dan mylar, sehingga bisa mempertahankan bentuk yang cukup “ramping” kendati harus menahan tekanan helium di kompartemennya. Bahan ini juga tahan tembakan senapan ringan.
Mesin diesel solar membantu Airlander lepas landas dan landing, serta memberi daya pada baling-baling pendorong. Kokpit yang sangat dikonfigurasi untuk mengakomodasi pilot dan satu observer di dek pesawat. Namun Daniels mengatakan konfigurasi ini gampang diubah-ubah sesuai spesifikasi yang diinginkan pemesan.