Sebuah rokok elektronik alias vaporizer (vape) di dalam tas penumpang Delta Airlines, menyala saat pesawat hendak lepas landas. Akibatnya, penerbangan pada Rabu (16/3/2016) malam itu pun harus ditunda.
Pesawat Delta penerbangan 689 dijadwalkan bertolak dari Hartsfield–Jackson Atlanta International Airport pada 19.25 dan tiba di St. Louis pada 20.10 waktu setempat. Akibat kejadian malam itu, pesawat harus berangkat dari Atlanta pada pukul 19.50 dan tiba di St. Louis pada 20.51 waktu setempat.
“Saat proses boarding pesawat Delta Nomor Penerbangan 689, tas salah satu penumpang mengeluarkan asap dari e-cigarette yang masih menyala. Tas itu langsung diamankan dan tidak terjadi kerusakan pada pesawat. Penerbangan berangkat sekitar 20 menit kemudian melampaui jadwal keberangkatan. Penerbangan menggunakan pesawat MD-90 dengan 160 penumpang dan 6 awak,” kata Juru Bicara Delta Ashley Black, seperti dikutip abc.news, Kamis (17/3/2016).
Seorang juru bicara Bandara Internasional Hartsfield-Jackson, Andrew Gobeil, mengatakan e-rokok di dalam ransel penumpang menyala, namun tidak ditemukan api saat pemadam kebakaran tiba.
Gobeil mengatakan, tidak ada penumpang dievakuasi dari pesawat dalam kejadian itu.
Menurut situs Delta, rokok elektronik diizinkan dibawa ke dalam pesawat. Maskapai itu menuliskan, “perangkat merokok elektronik bertenaga baterai portabel yang dibawa penumpang atau awak untuk penggunaan pribadi, harus dekat dengan yang bersangkutan dan dibawa ke bagasi kabin. Tidak diperkenankan mencharge baterai di dalam pesawat. “