Maskapai penerbangan berbiaya murah, Flydubai berencana memperluas bisnis di Eropa Timur dan Afrika. Target ekspansi ini justru dikemukaan disaat perusahaan tersebut sedang mengalami kesulitan fnansial.
Seperti diberitakan The National Business, Flydubai bulan lalu membukukan penurunan laba hingga 60%. “[2016] akan menjadi tahun yang sulit lagi karena ada begitu banyak hal di luar kendali bisnis yang kami harus berhati-hati,” kata Ghaith Al Ghaith, kepala eksekutif Flydubai, dalam sebuah wawancara di KTT Global Aerospace di Abu Dhabi, Senin (7/3/2016).
“Tahun lalu, meskipun keuntungan kami turun, jumlah penumpang kami tumbuh 30%,” kata dia.
Selama paruh pertama 2015, Flydubai berjuang keras setelah mendapat peringatan dari Rusia dan mendapat suspensi penerbangan ke Irak, Yaman dan beberap wilayah di Ukraina.
Namun keadaan berbalik. Paruh kedua 2015, perusahaan ini menghasilkan keuntungan penuh hingga 100,7 juta Dirham. Hal ini tak lepas dari faktor turunnya harga minyak mentah dunia sehingga beban biaya operasional maskapai ikut menurun.
Al Ghaith mengatakan dia optimistis Eropa dan Afrika akan memberikan keuntungan lebih untuk Flydubai. “Kami memiliki banyak peluang di Eropa dan Afrika. Ada permintaan dari Eropa Timur untuk liburan di Dubai,” terangnya.