Tidak hanya tersenyum ramah dan fasih berkomunikasi syarat untuk menjadi seorang awak kabin. Berat badan juga menjadi kualifikasi. Gara-gara ini Air India telah meminta kepada 295 anggota awak kabinnya, yang sebagian besar perempuan dan berbasis di Bandara Chennai untuk menurunkan berat badan. India memang memberlakukan syarat ketat dalam hal berat badan awak kabin setidaknya dalam lima tahun terakhir.
OnlineRTI.com sebagaimana dikutip Times of India Senin (07/03/2016) mengungkapkan bahwa dari 295, empat akhirnya diberhentikan dari tugas terbang karena gagal mempertahankan Body Mass Index (BMI) atau standar berat yang ditentukan oleh Directorate General of Civil Aviation (DGCA) atau Direktorat Jenderal Perhubungan Udara India.
BMI menunjukkan perbandingan secara proporsional antara berat badan dengan tinggi ‘, yang akan menunjukkan apakah seseorang akan disebut underweight, kelebihan berat badan dan obesitas, atau beratnya tepat. DGCA mengatakan BMI 18-25 adalah normal untuk anggota awak kabin laki-laki sementara itu 18-22 untuk perempuan. BMI dari 2.529,9 untuk awak laki-laki disebut sebagai kelebihan berat badan dan 30 ke atas sudah disebut. Sementara untuk kru perempuan BMI 22-27 masuk dalam kategori kelebihan berat badan, dan 27 ke atas dianggap gemuk.
Statistik menunjukkan bahwa jumlah awak kabin Air India yang berbasis di Chennai yang telah gagal menurunkan BMI dari 65 pada 2011-12 menjadi 53 di 2015-16. Jumlah aktual awak yang dibebaskan dari tugas terbang kemungkinan akan lebih tinggi lagi karena aturan yang sangat ketat dalam penerbangan swasta. Pejabat Air India mengatakan awak kabin yang gagal untuk mengurangi berat badan sesuai dengan pedoman Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan berat badannya bertahan selama lebih dari 18 bulan, maka awak itu akan disebut mengalami `ketidak sempurnaan permanen ‘.
“Awak tersebut akan ditugaskan untuk pekerjaan lain yang tidak terbang,” kata pejabat sebagaimana dikutip Times of India.
“Awak kabin yang dinyatakan tidak layak harus menjalani pengurangan bertahap berat badan dengan kombinasi diet, olahraga dan perubahan gaya hidup di bawah pengawasan berkala oleh maskapai. Dalam surat edaran Dirjen Perhubungan udara disebutkan penurunan berat badan dengan drastis melalui obat-obatan dan operasi dilarang karena dapat memberi efek negatif kepada awak.
Saat ini, Air India memiliki 146 staf awak kabin yang berbasis di Chennai yang meliputi 78 karyawan tetap. Seorang pejabat maskapai penerbangan mengatakan bobot dari anggota awak kabin baru-baru ini diperiksa.
Air India mulai stres dengan penampilan awak kabin mereka karena pemerintah menginginkan perusahaan pemerintah itu tampil dengan kru yang terlihat lebih pintar seperti maskapai penerbangan swasta.
Mantan pilot dan kapten ahli keselamatan udara Mohan Ranganathan mengatakan, “Ini lebih dari sekedar soal tampil seksi. Orang yang kelebihan berat badan sulit lincah seperti orang langsing dan tidak memiliki kebugaran untuk melakukan tugas di atas pesawat.”