Otoritas Heathrow Airport, London, Selasa (1/3/2016) mengatakan pendapatan naik 2,7 % menjadi £2,76 miliar atau sekitar Rp51,3 triliun pada 2015, dengan laba sebelum pajak sebesar £223 juta, naik 22% dari tahun sebelumnya.
Hasil ini sekaligus menjadi klaim Inggris untuk unjuk gigi di tengah isu keluar dari Uni Eropa.
Perdana menteri Inggris, David Cameron, Senin (29/2/2016) menetapkan tanggal 23 Juni untuk referendum nasional apakah akan bertahan di Uni Eropa atau keluar.
“Heathrow percaya bahwa Inggris akan mendukung Uni Eropa direformasi,” kata chief executive Bandara Heathrow, John Holland-Kaye seperti dikutip The National Business.
“Kami perlu menjadi bagian dari pasar tunggal Eropa. Kami memiliki 80 destinasi penting ke seluruh dunia, untuk itu kami memegang peran penting,” katanya.
John juga mengatakan, bandara juga akan ditambah fasilitas landas pacu ketiga. Dengan demikian lalu lintas udara di London akan makin meningkat.
Bandara bulan lalu melaporkan jumlah penumpang rekor untuk tahun 2015 dari 75 juta, naik 2,2% pada tahun sebelumnya.
Pada 2014, Bandara Internasional Dubai menyalip Heathrow sebagai bandara tersibuk di dunia. Total jumlah penumpang yang singgah mencapai 68,9 juta penumpang. Sementara di Heathrow per Desember 2015 disinggahi penumpang sebanyak 67,8 juta orang.
Tentang Bandara Heathrow
Berada pada ketinggian 25 meter dari permukaan laut, bandara yang berada di barat London ini memiliki 2 landasan pacu 3.660 meter dan 3.902 meter dengan lebar 45 meter yang terbuat dari aspal.
Melayani 72 juta lebih penumpang pada tahun 2013 dan 471.936 kali pergerakan pesawat serta 1,42 juta ton cargo, Heathrow saat ini jadi bandara tersibuk di Eropa dan nomor 3 tersibuk di dunia sehingga menimbulkan dampak ekonomi sebesar 16,2 miliar USD.
Bandara ini mulai dibangun pada tahun 1930 dan terus berkembang pesat. Dari masa ke masa pembangunan disesuaikan dengan kebutuhan dan hingga sekarang Heathrow memiliki 5 terminal melayani 82 maskapai dengan 180 tujuan penerbangan di 85 negara.