Airbus berharap pasar penerbangan China, pasar terbesar kedua di dunia, tidak terpengaruh perlambatan ekonomi dan tetap mampu memenuji permintaan 5.400 pesawat baru selama 20 tahun ke depan.
Produsen pesawat asal Eropa itu juga mempertimbangkan untuk meningkatkan produksi A320 demi memenuhi permintaan pasar China.
Kepala Airbus China, Eric Chen, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (1/3/2016), mengatakan Airbus mengharapkan A330 bisa dikirimkan per bulan mulai 2017, meningkat menjadi dua kali per bulan dalam dua tahun berikutnya.
Meskipun ekonomi China melambat, produsen pesawat seperti Airbus dan Boeing tetap yakin dengan pertumbuhan perjalanan udara di negara itu.
Jumlah wisatawan Cina yang pergi ke luar negeri mencapai 100 juta pelancong pada 2014. Perjalanan ke luar negeri diperkirakan akan tumbuh 10% tahun ini karena Amerika Serikat, Prancis dan Australia memudahkan kebijakan visa.
Operator-operator milik negara, seperti Air China, China Eastern Airlines, China Southern Airlines dan anak usaha mereka mendominasi pasar penerbangan China. Namun, perusahaan negara tersebut menghadapi persaingan yang ketat dari anak perusahaan HNA Group, Hainan Airlines dan maskapai berbujet rendah Spring Airlines.
Perusahaan penyewaan pesawat yang dimiliki oleh bank-bank China menjadi sumber penting dari produsen pesawat secara global.
Secara kolektif, perusahaan-perusahaan penyewaan penerbangan telah memesan ratusan Airbus dan Boeing senilai puluhan miliar dolar Amerika Serikat.