Pemerintah Pakistan akhirnya memutuskan untuk menutup Pakistan International Airlines (PIA) dan membentuk sebuah maskapai penerbangan yang disebut Pakistan Airways (PA) untuk segera lepas landas. Keputusan ini kemungkinan akan diumumkan secara resmi pada minggu depan.
Daily Times mengutip sumber terpercaya melaporkan Selasa (01/03/2016), Perdana Menteri (PM) Nawaz Sharif telah mengadakan pertemuan tingkat tinggi di Islamabad, yang dihadiri oleh para pembantu dekatnya.
Sumber mengungkapkan bahwa diputuskan dalam rapat itu PIA akan dihentikan sebagai penerbangan nasional dan diganti dengan Pakistan Airways.
Sumber tersebut mengatakan bahwa pertemuan itu juga memutuskan akan dibentuk sebuah komite untuk memutuskan nama akhir pimpinan Pakistan Airways.
Sumber lebih lanjut mengatakan bahwa pertemuan tersebut juga memutuskan untuk melantik 12 pesawat baru ke dalam armada PIA yang disewa menambahkan 28 yang sebelumnya dimiliki PIA hingga maskapai baru ini akan memiliki 40 pesawat operasional.
Pesawat baru itu akan didatangkan dari sebuah maskapai penerbangan dari negara Teluk. Rapat juga memutuskan untuk mengurangi setengah karyawan PIA. Pada tahap pertama, karyawan yang kinerjanya tidak baik akan diberhentikan dari layanan. Saat ini, PIA memiliki 15.000 karyawan tetap dan 3.000 karyawan kontrak. Dari jumlah itu total 9.000 karyawan akan dihentikan.
Setelah induksi pesawat baru, penerbangan untuk rute yang menguntungkan termasuk Arab Saudi, UEA dan London akan ditingkatkan dan restart rute penerbangan menguntungkan, yang dihentikan meskipun menguntungkan.
Rapat juga memutuskan untuk menjadwal ulang utang PIA senilai lebih dari Rs 300 miliar melalui negosiasi dengan lembaga donor. Perdana Menteri Nawaz Sharif telah memberi tugas untuk mencari dan menyewa ahli penerbangan, hubungan masyarakat, teknis dan departemen operasi. Perdana menteri juga membahas tentang warna dan desain ekor untuk pesawat dari maskapai baru.