Kapten pilot maskapai penerbangan Irlandia, Aer Lingus, terpaksa mengevakuasi seluruh penumpangnya pada Minggu (28/2/2016) sore, setelah kru kabin menemukan kembang api di kabin pesawat yang dibawa penumpang.
Pesawat Aer Lingus Penerbangan EI 523 sedianya bertolak dari Paris, Prancis tujuan Dublin, Republik Irlandia. Namun saat boarding penumpang, kru kabin mendapati kembang api yang diselipkan di bagian belakang salah satu bangku.
Belakangan diketahui, benda terlarang selama penerbangan menuju Dublin itu dibawa oleh salah satu anggota rombongan anak sekolah.
Kapten pesawat lalu meminta penumpang keluar pesawat baris demi baris dengan tertib dari depan dan pesawat menjalani operasi keamanan. “Boarding penumpang penerbangan Aer Lingus Paris ke Dublin harus dihentikan sore ini karena penemuan benda yang diyakini kembang api di dalam pesawat,” demikian kata juru bicara Aer Lingus seperti dikutip Independent.ie, Minggu.
“Karena ada barang-barang yang tidak diizinkan dalam penerbangan ini, Aer Lingus harus menghentikan proses penerbangan dan melakukan pencarian menyeluruh di seluruh bagian pesawat, termasuk di kompartemen bagasi. Tentu saja proses ini menyebabkan penundaan penerbangan,” demikian bunyi pernyataan itu.
Beberapa penumpang penerbangan itu khawatir penundaan berdampak pada penerbangan sambungan mereka. Salah satu penumpang wanita tampak mengekspresikan rasa frustrasinya karena penundaan itu membuatnya kehilangan penerbangan lanjutan ke New York.
Liburan sekolah tahun ini menjadi yang teramai sejak masa resesi di Eropa. Pakar pariwisata mengatakan, terjadi peningkatan siswa yang memesan penerbangan luar negeri, dengan angka yang mencapai tingkat tertinggi.
Tujuan terbanyak untuk study tour pada 2016 antara lain pulau-pulau partai Mediterania dari Majorca, Ibiza dan Kreta.
Pat Dawson, CEO Irlandia Agen Travel Association (ITAA), memperkirakan terdapat sekitar 10.000 dan 15.000 siswa telah memesan tiket penerbangan. “Hampir setiap penerbangan ke luar negeri pada 1 Juli dan 2 penuh. Kami melihat ledakan penumpang besar-besaran. Mereka sudah pesan sejak Oktober dan November tahun lalu,” katanya.
Dawson mengatakan, kebanyakan dari mereka adalah siswa sekolah menengah. (Foto: Irish Times)