Untuk kali pertama, Mesir mengakui peran teroris di balik jatuhnya pesawat Metrojet di Sinai tahun lalu.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Rabu (24/2/2016), mengatakan jatuhnya pesawat milik maskapai Rusia di Sinai tahun lalu merupakan ulah teroris berusaha untuk merusak industri pariwisata Mesir.
“Apakah terorisme berakhir? Tidak, itu belum berakhit, tetapi akan segera berakhir jika kita bersatu. Siapa pun yang menjatuhkan pesawat itu bermaksud untuk memukul pariwisata dan merusak hubungan kami dengan Rusia,” kata Sisi dalam pidato yang disiarkan televisi sebagaimana dilansir Reuters.
Sejak kecelakaan itu, Rusia menghentikan semua penerbangan sipil ke Mesir, tujuan populer bagi wisatawan Rusia. Metrojet jatuh di Sinai pada 31 Oktober dan menewaskan 224 orang yang berada di di dalamnya.
Rusia mengatakan sebuah bom telah menjatuhkan pesawat itu. Sementara, dan ISIS mengatakan bom diselundupkan dalam kaleng minuman ringan. Tetapi, tim investigasi yang dibentuk pemerintah Mesir tidak menemukan bukti adanya terorisme dalam kecelakaan itu.
Jika Mesir resmi menyatakan sebuah bom menjatuhkan Metrojet A321 Airbus, pemerintah Mesir kemungkinan besar harus membayar kompensasi kepada keluarga korban.