Bandar Udara Werur Kabupaten Tambrauw, Papua Barat, sudah bisa beroperasi untuk penerbangan pesawat-pesawat penerbangan perintis seperti milik maskapai penerbangan Susi Air.
“Bandara Weror Kabupaten Tambrauw sudah bisa beroperasi. Panjang landasan pacu bandara Weror Kabupaten Tambrauw 1.200 meter cukup representatif untuk pesawat sejenis Susi Air,” kata Kepala Bandara Domine Edward Osok (DEO) Kota Sorong, Paryono di sorong, Senin (22/2/2016).
Dia mengatakan, masih ada beberapa fasilitas yang harus dilengkapi seperti pemadam kebakaran dan alat navigasi untuk mengontrol penerbangan di udara.
Terminal Bandara Werur Kabupaten Tambrauw, kata dia, sedang dalam proses pembangunan oleh pemerintah daerah setempat namun luas dan seperti apa bentuk terminal tersebut belum dilaporkan.
Menurut Paryono, Bandara Werur Kabupaten Tambrauw adalah bandara perintis. Landasan pacu, tempat parkir pesawat sudah representatif. Pesawat sejenis Susi Air secara manual tanpa alat navigasi sudah bisa beroperasi.
Tak dijelaskan apakah pesawat Susi Air yang dimaksud untuk jenis Cessna Grand Caravan, Twin Otter, Diamond Da-42 Twin Star atau semua jenis pesawat itu bisa mendarat di sana.
Ia mengatakan, keinginan Pemerintah Kabupaten Tambrauw agar dilakukan percobaan pendaratan pesawat sehingga dapat diresmikan untuk digunakan penerbangan perintis.
Sesuai informasi, Pemerintah Kabupaten Tambrauw menginginkan agar bandara Weror diresmikan bersamaan dengan peresmian terminal baru bandara DEO Kota Sorong oleh Presiden Jokowi.
Namun untuk menentukan hal tersebut adalah kewenangan Kementerian Perhubungan bukan pihak bandara,” ujar Paryono.
Dengan beroperasinya Bandara Werur maka jarak tempuh menuju Raja Ampat akan semakin mudah dan cepat bagi wisatawan, yakni hanya 25 menit saja dari Sorong.
Keberadaan Bandara Werur bakal memudahkan para wisatawan untuk melihat keindahan Raja Ampat. Dengan adanya Bandara Werur, maka jarak tempuh menuju Raja Ampat akan semakin mudah dan cepat, yakni hanya 25 menit saja dari Sorong.
“Biasanya wisatawan kalau mau ke Raja Ampat lewat Bali-Makassar baru Sorong, kemudian lanjut dengan moda laut dengan waktu tempuh minimal sejam. Dengan adanya bandara Werur orang bisa ke Raja Ampat cukup 25 menit saja,” ujar Bupati Tambrauw, Provinsi Papua Barat Gabriel Assem, beberapa waktu lalu. (Sumber: Antara, Foto: ilustrasi bandara di Papua, boldmethod.com)