Dua maskapai asing, Air France dan Kuwait Airways, menghentikan pelayanan di bandara Soekarno-Hatta, Banten, mulai akhir Maret mendatang.
Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura (AP) II Agus Haryadi yang dihubungi, Jumat (19/2/2016) mengatakan, PT AP II telah menerima surat secara resmi dari Air France dan Kuwait Airways untuk menutup rute terbang mulai 28 Maret mendatang.
“Penyebabnya lesunya permintaan dan berkembangnya aliansi penerbangan global,” kata dia.
Menurut Agus, penutupan rute penerbangan maskapai asing di bandara Soetta justru menguntungkan bagi bandara itu. Dampak positif bagi trafik penerbangan di bandara terbesar di Indonesia itu, kata dia, jadi berkurang. Sebab, saat ini beban atau permintaan izin terbang maskapai asing di Bandara Soetta sudah kelebihan.
“Karena banyak maskapai asing minta slotnya itu jam 7 dan 8 pagi. Padahal jam segitu sudah padat. Mau menggeser ke jam lainnya juga mereka tak mau, karena mereka ada kepentingan dari sisi bisnis,” katanya.
Dari informasi yang diterima selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta, terkait maskapai asing baru sebatas dua maskapai tersebut. Namun, Agus menyatakan tidak menutup kemungkinan ada maskapai asing lainnya yang menyusul.
Menurut Agus, tidak beroperasinya layanan dua maskapai asing itu, tidak akan terlalu berdampak signifikan terhadap kinerja keuangan perseroan. Namun, kondisi akan menjadi berbeda apabila maskapai yang hengkang ternyata bertambah.
Menurutnya, penutupan rute penerbangan internasional oleh maskapai asing sebenarnya bukan hal baru. Sejak maskapai penerbangan dunia membentuk aliansi, ada kecenderungan para maskapai untuk melakukan efisiensi. Saat ini, terdapat tiga aliansi penerbangan global yaitu SkyTeam, Star Allian-ce, dan Oneworld.
Dia mencontohkan KLM Airlines rute Amsterdam-Kualalumpur-Jakarta. Biasanya penumpang banyak turun di Kuala Lumpur, sisanya ke Jakarta. “Nah sisanya itu dialihkan ke Garuda Indonesia, di mana merupakan anggota dari aliansinya. Begitu juga sebaliknya,” kata daia.
Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Jenderal Asosiasi maskapai Asing di Indonesia atau Board of Airlines Representatif Indonesia (BAR Indo) Susie Charma mengatakan, penutupan rute penerbangan maskapai asing di Bandara Soetta tidak perlu dikhawatirkan. Dia menilai penutupan rute tersebut hanya bersifat sementara saja.
“Kuwait Airways, misalnya, terpaksa menutup rute ke Soekarno-Hatta karena pemesanan pesawat terbaru akan datang April 2016. Pesawat Kuwait itu usianya sudah banyak di atas 25 tahun, enggak bisa lagi dipakai untuk rute internasional. Jadi, mungkin rencana mereka itu pada Oktober atau Desember tahun ini masuk lagi,” katanya. (Foto: tempo.co)