Maskapai penerbangan Malaysia Airlines (MAS) berencana menjual semua enam pesawat Airbus A380 miliknya sebagai bagian dari program restrukturisasi. Maskapai itu juga akan mempercepat pemensiunan semua armada Boeing-777 miliknya.
Perusahaan penerbangan yang berbasis di Kuala Lumpur itu pada tahun lalu sudah berusaha menjual enam pesawat Airbus A380 untuk memangkas biaya sebagai bagian dari rencana restrukturisasi yang juga memangkas banyak rute penerbangan jarak jauh. Namun penjualan pesawat raksasa itu tidak berlangsung sukses karena tidak ada pihak yang tertarik membeli.
Rencana menjual A380 ini malah bakal ditunda terlebih dahulu, setidaknya hingga 2018, setelah perusahaan memensiunkan seluruh armada pesawat Boeing 777. Pesawat Airbus A380 masih dipertahankan untuk melayani rute penerbangan jarak jauh hingga pesanan Airbus A350 mereka yang pertama tiba.
“Kami [ternyata masih] membutuhkan mereka untuk pasar penerbangan jarak jauh. Kami masih akan melakukan evaluasi mengenai apa yang kami lakukan terhadap Airbus A380. Kami memiliki enam pesawat dan kami akan mempertahankan mereka, setidaknya sampai 2018, ketika kami mendapatkan Airbus A350 yang pertama,” ungkap Chief Executive Officer Malaysia Airlines Christoph Mueller di sela-sela pameran dirgantara terbesar di Asia, Singapore Airshow 2016, dikutip The Rakyat Post.
Menurut Mueller, MAS akan mendatangkan empat pesawat Airbus A350 dari perusahaan leasing. Kini MAS juga sedang mempertimbangkan menambah dua lagi pesawat Airbus A350 yang bisa digunakan untuk melayani rute-rute penerbangan jarak menengah di kawasan Asia Pasifik, sesuai rencana strategi perusahaan setelah proses restrukturisasi selesai.
Mueller mengakui sejauh ini maskapai itu belum mendapatkan keuntungan dari program restrukturisasi yang sudah dilakukan. Dia menargetkan MAS bisa mendapatkan untung mulai 2018 mendatang. “Saat ini pasar sedang lemah, dan itu tidak hanya terjadi di Tiongkok. Seluruh segmen terkena imbas,” kata dia.
Sebagai bagian dari program restrukturisasi, MAS telah menutup layanan penerbangan nonstop dari Kuala Lumpur menuju Paris, Amsterdam, dan Dubai. Sebagai gantinya penerbangan menuju kota-kota itu dilayani menggunakan penerbangan codeshare yang dioperasikan maskapai penerbangan Timur Tengah, Emirates, melalui hubnya di Dubai. Adanya kerja sama dengan Emirates ini membuat jaringan penerbangan MAS bisa meningkat drastis karena penumpang bisa terbang ke berbagai destinasi di dunia melalui Dubai yang dioperasikan oleh Emirates.
Setelah mendapatkan musibah besar sebanyak dua kali pada 2014, performa Malaysia Airlines memang sangat mengenaskan Pada Maret 2014, pesawat Malaysia Airlines Boeing 777-200ER penerbangan MH370 rute Kuala Lumpur-Beijing yang mengangkut 239 penumpang dan kru hilang kontak dan hingga sekarang masih belum ditemukan.
Pada Juli 2014, musibah kembali melanda Malaysia Airlines. Penerbangan MH17 dengan pesawat Boeing 777-200ER dari Amsterdam tujuan Kuala Lumpur yang membawa 298 orang ditembak jatuh di atas wilayah udara Ukraina. (Foto: businesstraveller.com)