Adapun dari dalam negeri yang ikut menandatangani kesepakatan dengan GMF termasuk Sriwijaya Air dan PT Regio Aviasi Indonesia. Melihat peluang pasar perawatan dan perbaikan pesawat (MRO) selama pameran, pihaknya menargetkan masuk dalam jajaran 10 besar dunia untuk perusahaan MRO.
Dia optimistis target itu bisa dicapai mengingat pertumbuhan pasar MRO yang tinggi di kawasan Asia dan tingkat global. Saat ini dari sekitar seribu perusaahaan MRO, GMF masih berada di peringkat 23 dunia.
Sedangkan di Asia GMF masih kalah dengan dua perusahaan Singapura dan satu perusahaan MRO Hong Kong. Sedangkan dari sisi pendapatan Juliandra menargetkan tahun ini akan mencapai US$365 juta setelah pada tahun lalu mencatat pendapatan sebesar US$304 juta.
Juliandra menargetkan seiring masuknya GMF ke jajaran 10 besar dunia pada 2020 pendapatannya akan naik hingga tiga kali lipat. Menurutnya, nilai transaksi MRO di Indonesia per tahun mencapai US$1 miliar per tahun, sedangkan GMF baru bisa merebutnya sekitar 30%. (Sumber: bisnis.com)