Maskapai penerbangan low cost carrier (LCC) Citilink Indonesia akan mengonversi pesanan 10 pesawat Airbus A320 menjadi varian pesawat berbadan lebih besar, Airbus A321 agar bisa menambah kapasitas angkut.
Direktur Utama Citilink Indonesia Albert Burhan mengatakan seperti dilaporkan Flightglobal, konversi pesanan dari Airbus A320 menjadi Airbus A321 merupakan langkah yang diperlukan oleh perusahaan dalam menghadapi permintaan yang terus meningkat, sehingga Citilink Indonesia perlu memberikan kapasitas tambahan.
Namun di sisi lain maskapai penerbangan harus menghadapi keterbatasan slot penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta.
Seperti diketahui, maskapai anak perusahaan Garuda Indonesia itu telah memesan 50 pesawat Airbus A320 Family yang terdiri dari 15 Airbus A320ceo (current engine option) dan 35 Airbus A320neo (new engine option).
Dari jumlah itu, enam pesawat Airbus A320ceo sudah diterima oleh Citilink Indonesia, sedangkan Airbus A320neo dijadwalkan baru akan diterima mulai 2017. “Harapannya pengiriman yang ke-17 atau ke-18 dapat diganti menjadi Airbus A321,” kata Albert Burhan di sela-sela mengikuti acara pembukaan Singapore Airshow 2016, Selasa (16/2/2016).
Menurut Albert, Citilink Indonesia akan mencampur Airbus A321 yang dioperasikannya antara Airbus A321ceo dan Airbus A321neo. Dia juga mengatakan, Citilink Indonesia tertarik mengambil Airbus A321neo versi long range yang bisa digunakan untuk ekspansi menuju Australia dan China di waktu yang akan datang.
Seperti diketahui, perusahaan induknya, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) meraup untung besar pada 2015 dengan mendulang laba bersih hingga Rp1 triliun.
Laba maskapai pelat merah itu melonjak tinggi jika dibandingkan rugi bersih perusahaan pada 2014 sebesar US$368 juta atau sekitar Rp4,7 triliun.
Direktur Utama Garuda, M. Arif Wibowo,mengatakan, lantaran telah membukukan laba yang tak sedikit itu, maskapai pelat merah tersebut akan melakukan sejumlah ekspansi pasar internasional tahun ini.