Lion Air menjadi pelanggan terbesar Boeing di Asia. Dinesh Keskar, Wakil Presiden Senior Boeing Commercial Airplanes Penjualan Asia Pasifik dan India mengatakan maskapai di Asia lebih senang menyewa pesawat dan tidak memesan si burung besi dalam jumlah besar untuk jangka waktu lalu.
“Orang-orang sudah tahu, setidaknya dalam kasus kami, jika Anda ingin memesan pesanan besar, Anda akan harus membayar deposito pada pesanan mereka. Mengapa Anda akan menempatkan deposit di pesawat terbang yang baru akan dikirim pada 2030,” kata Keskar dalam konferensi pers di sela-sela pameran Dirgantara Singapura, Senin (15/2/2016), sebagaimana dilansir cnbc.com.
“Dalam pasar penerbangan berbiaya rendah, pelanggan besar kami di sini adalah Lion Air dan kami telah memberikan 165 pesawat terbang untuk mereka dan mereka terus mengambil pengiriman secara tepat waktu. Mereka tidak meminta penangguhan,” katanya.
“Ketika kita melihat penerbangan seperti Virgin Australia, atau Jet Airways atau SpiceJet di India, mereka semua baik-baik saja. Bahkan, beberapa dari mereka ingin pesawat terbang mereka lebih awal,” kata Keskar.
Sebelumnya, Reuters melaporkan keuntungan penerbangan Asia pada umumnya cenderung lemah dibandingkan dengan daerah lain.
Secara keseluruhan, Boeing memproyeksikan kawasan Asia Tenggara akan membutuhkan 3.750 pesawat baru senilai US$550 ,iliar selama 20 tahun ke depan. Sementara, permintaan global untuk pesawat selama periode yang sama mencapai 38.050.