Polisi menyelidiki laporan gangguan laser yang menyebabkan pesawat kembali ke Bandara Heathrow, London, Inggris, pada Minggu (14/2/2016) malam waktu setempat.
Virgin Atlantic meninggalkan London menuju New York sebelum pukul 8 malam, Namun, sebagaimana dilaporkan situs Flight Radar, pesawat harus kembali ke Heathrow sesaat setelah melewati pantai barat Irlandia.
Petugas Kepolisian London sedang menyelidiki dari mana pancaran sinar laser yang mengganggu penerbangan tersebut berasal. Dalam pernyataan yang dirilis pada Minggu malam sebagaimana dilansir Guardian, Senin (16/2/2016), Virgin Atlantic mengatakan pesawat itu berbalik arah sebagai upaya mencegah peristiwa buruk karena insiden sinar laser.
“Setelah kejadian itu, awak pesawat merasa tidak sehat. Kedua pilot kemudian memutuskan kembali ke Heathrow dan tidak melanjutkan penerbangan melintasi Atlantik. Keamanan awak dan pelanggan kami adalah prioritas utama. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang,” demikian pernyataan Virgin Atlantic.
Setelah pesawat mendarat dengan selamat di Heathrow, penumpang menginap di sebuah hotel di sekitar bandara. Mereka terbang ke Amerika Serikat pada Senin sore.
Dalam beberapa tahun terakhir di Inggris, terdapat lonjakan jumlah serangan laser ke pesawat. Lebih dari 1.300 insiden dilaporkan dari 2010 hingga 2015. Sebagai perbandingan, pada 2005 hanya terdapat laporan 10 serangan laser.
Salah satu kasus paling serius terjadi pada tahun lalu. Mata pilot British Airways rusak karena laser berkekuatan militer menyinari kokpit begitu pesawat mendarat di Heathrow.