Garuda Indonesia Group melalui Garuda Maintenance Facility AeroAsia mengincar sejumlah kontrak kerja sama berskala internasional dengan target nilai mencapai US$100 juta atau sekitar Rp1,3 triliun.
“Kami, Garuda Indonesia Group, ingin menunjukkan diri kepada level global bahwa sinergi bisnis yang kami jalankan merupakan suatu kesatuan dan kekuatan dalam mempersembahkan pelayanan terbaik kepada seluruh pengguna jasa sesuai dengan main business masing-masing perusahaan” kata Direktur Utama Garuda, M. Arif Wibowo, di Singapura, Senin (15/2/2016).
Garuda sudah sembilan kali mengikuti acara bergengsi ini. Namun pada 2016 ini merupakan pertama kalinya Garuda hadir sebagai group. Sebab pada tahun-tahun sebelumnya, Singapore Airshow hanya diikuti anak usahanya, Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF AeroAsia).
Ditambahkannya, keikutsertaan Garuda dalam Singapore Airshow ini merupakan bentuk sinergi dalam meningkatkan brand image Garuda dan seluruh anak usaha melalui konsep “Group Synergy” yang antara lain bertujuan menggali potensi dan peluang bisnis yang ada, meningkatkan hubungan tiap-tiap perusahaan dengan stakeholders.
Rangkaian acara Singapore Airshow 2016 sendiri berlangsung sejak 14 hingga 22 Februari mendatang.
Singapore Airshow merupakan salah satu dari tiga ajang airshow bergengsi di dunia selain Farnborough Airshow dan Paris Airshow.
Pada keikutsertaan Garuda Indonesia Group dalam Singapore Airshow 2016 ini akan dilaksanakan berbagai penandatanganan kerja sama dan kontrak bisnis jangka pendek maupun jangka panjang dengan target US$100 juta.
Menurut Arif, pada kesempatan itu pihak Garuda juga akan mengumumkan pencapaian perusahaan yang diharapkan akan dapat memperkuat value Garuda Indonesia Group dalam pasar global.
Saat ini, Garuda Indonesia memiliki enam anak usaha. Selain Garuda Maintenance Facility AeroAsia yang bergerak di bidang perawatan pesawat, perusahaan BUMN itu mempunyai Citilink yang merupakan low cost carrier yang diproyeksikan untuk segmen budget traveler.
Perusahaan lainnya adalah Aerowisatayang bergerak di bidang perhotelan, transportasi, jasa boga, dan agen perjalanan. Sedangkan Gapura bergerak di bidang ground handling dan Asyst yang menangani layanan konsultasi dan sistem teknologi informasi.
Terakhir, Abacus, yang saat ini telah bertransformasi menjadi Sabre Travel Network Indonesia yang bergerak di bidang penyediaan teknologi untuk perjalanan dan pariwisata global.
Sebagai bagian dari program pengembangan armada yang berkelanjutan, sepanjang tahun 2016 Garuda Indonesia Group akan menerima kedatangan total 16 armada baru yang terdiri dari satu Boeing 777-300ER, empat Airbus A330-300, empat ATR72-600, dan delapan Airbus A320 untuk Citilink.
Dengan demikian, hingga akhir 2016 ini Garuda Indonesia Group akan mengoperasikan total 188 armada yang terdiri dari 144 armada Garuda Indonesia dan 44 armada Citilink. (bisnis.com)