Pesawat Hibrid Terbesar Airlander 10, Diuji Terbang Maret

Kalahkan drone
 Pesawat Hibrid Terbesar Airlander 10, Diuji Terbang Maret
Bahan-kekuatan tinggi kompartemen helium awalnya dikembangkan untuk layar yang digunakan dalam kejuaraan berlayar yachting Piala America. Kevlar di luar, serat karbon di dalam. Kompartemen helium pesawat ini juga dilindungi jala komposit yang tipis tapi sangat tahan lama. Foto di atas adalah balon helium bikinan militer AS yang berhenti dikembangkan karena kurang percaya diri. (Foto: mirror.co.uk)
Pesawat Hibrid Terbesar Airlander 10, Diuji Terbang Maret
Bersiap-siap: Canisters helium yang dikirimkan ke Cardington sebelum operasi untuk mengembang balon udara. (Foto: dailymail)

Penggunaan balon udara untuk kepentingan militer seperti pengintaian dan pengawasan bukanlah ide baru dan hari ini harus menghadapi persaingan ketat dari drone (UAV).

Kendati begitu, Tim Robinson, Pemimpin Redaksi Majalah AEROSPACE mengatakan, “Airlander tetap memiliki satu keuntungan besar di atas UAV karena dapat mengangkat muatan lebih berat daripada kebanyakan drone sehingga memungkinkan dipasangi radar, kamera yang lebih baik, dan beberapa sensor. Kemampuan mengangkut beban berat hingga kini masih menjadi keterbatasan UAV.”

Dengan begitu, kendati memakai ide dan konsep yang didaur ulang dari konsep yang sudah berumur seabad lebih, Airlander tetapakan sangat menarik bagi militer karena bisa menempatkan sensor yang lebih besar atau lebih berat di pesawat itu.

“Adanya pilot di situ juga memberi lebih banyak fleksibilitas untuk dapat menyebarkannya ke tempat-tempat yang membutuhkan,” kata dia.

Robinson juga menyoroti kemungkinan penggunaan komersial Airlander, seperti kargo jarak jauh dan misi kemanusiaan.

Tak dibutuhkannya landasan pacu bandara akan sangat menarik untuk keperluan bantuan bencana Sementara helikopter juga bisa mendarat di mana saja, tapi mereka terbatas dalam mengangkut beban dan daya jangkau. Lebih-lebih, Airlander jauh lebih efisien berkat desain hibridanya. “Bayangkan sebuah pesawat besar bisa mendarat dengan seluruh kepentingan gawat darurat di dalam kapal, tepat di lokasi bencana,” kata dia.

Ahli penerbangan ini sangat optimistis dengan masa depan Airlander. Dia mengatakan ada beberapa kekhawatiran saat menghidupkan kembali pesawat yang pernah ada di tahun-tahun sebelumnya, termasuk dua proyek pengawasan kapal udara militer Pentagon AS yang akhirnya dihentikan karena mereka tidak percaya diri dalam pengembangan teknologi. Lantaran tak percaya diri itu, proyek tersebut diteruskan HAV di Inggris.

Robinson menyebutnya proyek kendaraan yang paling menjanjikan lebih ringan dari udara itu akan membuktikan kemampuan sebenarnya. Sampai saat itu, kata dia, “Jaga mata Anda tetap ke cakrawala, di mana Anda mungkin melihat masa depan dari penerbangan kembali muncul di awan.”

[embedyt] http://www.youtube.com/watch?v=mssH3zKrhRQ[/embedyt]

 

 Pesawat Hibrid Terbesar Airlander 10, Diuji Terbang Maret
Infografis Airlander 10. Klik untuk memperbesar. (Mirror.co.uk)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.