Seluas Lapangan Bola
Pesawat gabungan helikopter, balon udara dan pesawat terbang itu memiliki panjang 92 meter, lebih panjang dari lapangan sepakbola.
Lauren Said-Moorhouse, penulis untuk CNN yang berbasis di London, melaporkan, pesawat ini memang dirancang untuk menggabungkan fitur terbaik dari pesawat terbang, helikopter dan airships, dengan bentuk aerodinamis yang menyediakan 40% dari beratnya untuk mengangkat benda.
Memiliki panjang 92 meter, lebar 43 meter dan tinggi 25 meter, pesawat ini akan dipenuhi dengan gas helium untuk melambungkannya ke angkasa.
Airlander 10 dapat menjelajah pada kecepatan 80 knot (sekitar 148 km/jam). mencapai ketinggian maksimal enam kilometer dan bisa bertahan melayang di udara selama lima hari.
Konsep Lawas, Trik Baru
Konsep pesawat ini sebetulnya sudah sangat lawas, telah tersimpan hampir satu abad. Tentu saja bencana Hindenburg pada 1937, ketika balon udara Jerman meledak menjadi kobaran api saat mencoba docking, menewaskan 36 orang, tak ada yang ingin mengulanginya.
“Satu-satunya masalah pada balon udara (airships) gaya lama adalah syarat harus adanya banyak awak di darat, kemampuannya yang terbatas dalam mengangkut muatan dan rentan terhadap kondisi cuaca. Kami telah memecahkan semua masalah-masalah itu dengan konsep baru yakni pesawat hybrid, campuran antara pesawat bersayap dan sebuah airship,” kata Kepala Humas HAV, Chris Daniels, seperti dikutip CNN.
Pesawat pertama yang dibikin HAV ini dinamakan Airlander 10 karena kemampuannya mengangkut beban hingga 10 ton. Airship ini dibikin dari serat karbon vectran, kevlar dan mylar, sehingga bisa mempertahankan bentuk yang cukup “ramping” kendati harus menahan tekanan helium di kompartemennya. Bahan ini juga tahan tembakan senapan ringan.
Mesin diesel solar membantu Airlander lepas landas dan landing, serta memberi daya pada baling-baling pendorong. Kokpit yang sangat dikonfigurasi untuk mengakomodasi pilot dan satu observer di dek pesawat. Namun Daniels mengatakan konfigurasi ini gampang diubah-ubah sesuai spesifikasi yang diinginkan pemesan.
Pesawat ini juga diklaim merupakan pesawat ramah lingkungan. Penciptanya mengatakan versi saat ini menggunakan 20% bahan bakar dari pesawat yang ada, dapat dilengkapi panel surya, menggunakan mesin V8 yang nyaris senyap berdaya 325 hp, dan bisa tetap di angkasa selama lima hari sambil membawa muatan maksimum. Kendaraan ini juga dapat beroperasi dalam kondisi cuaca ekstrem (+54 ke -56 derajat Celcius).
Kendati proyek ini bermula dari pesanan Angkatan Darat AS, setelah dikembangkan lebih lanjut, pesawat ini bisa dibagi penggunaannya dengan perbandingan 60:40 untuk penggunaan sipil dan militer.
Daniels mengatakan banyak yang telah menyatakan minat pada balon terbang era milenium itu. Penjaga Pantai AS, US Coast Guard, kata dia, telah menyatakan minat menggunakan balon udara ini untuk memantau garis pantai negara itu.
Adapun perusahaan Swedia OceanSky, dalam hubungannya dengan pemerintah, ingin menggunakan Airlander sebagai sistem transportasi udara dalam mengembangkan turbin angin di negara itu.
“Saat ini, satu-satunya cara mengangkut peralatan turbin angin hanya dengan membuka hutan Nordic di Swedia dan membuat jalan selebar 50 meter. Ini tentu bukan hal yang baik. Turbin angin diciptakan untuk merawat ekologi, tapi kalau cara membangunnya harus merusak hutan, tentu itu sama saja merusak lingkungan dan ekologi,” kata Daniels.
Melihat fungsinya yang bermacam-macam, lembaga amal internasional, Oxfam, telah menyatakan minat menggunakannya untuk keperluan misi observasi kebencanaan, sementara HAV kini juga tengah melakukan perbincangan intensif dengan laboratorium mesin jet NASA di Pasadena, California, untuk membantu melakukan penelitian ilmiah.