Maskapai penerbangan low cost carrier (LCC) terbesar di Indonesia, Lion Air, tahun ini makin ekspansif mengepakkan sayap bisnisnya dengan membuka penerbangan ke dua kota di China, yakni kota Changsha dan Wuhan, sejak akhir Januari 2016.
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait menuturkan Lion Air melayani penerbangan tujuan Denpasar-Changsha tiga kali dalam sepekan, yakni pada Senin, Rabu, dan Jumat.
Di hari yang sama, Lion Air juga melayani penerbangan tujuan Changsha-Denpasar. Adapun penerbangan tujuan Denpasar-Wuhan dilayani satu kali dalam sepekan, yakni pada Sabtu. Adapun penerbangan tujuan Wuhan-Denpasar dilayani tiap hari Minggu.
“Kami berpikir bahwa turis dari China besar sekali. Jadi perlu ada pola perjalanan yang membuat mereka ringkas. Kalau mereka transit-transit kan agak repot. Jadi mereka dibuat singkat,” kata Edward, Selasa malam (9/2/2016).
Selain itu, Edward menyampaikan, wisatawan asal dua kota itu – Changsha dan Wuhan – termasuk pelancong baru (new flyer). Umumnya, wisawatan jenis ini bepergian secara berkelompok dengan pemandu.
Edward menuturkan, adanya penerbangan reguler tujuan Changsha dan Wuhan dimaksudkan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman, karena mereka bisa tiba di Bali secara berkelompok dengan satu pesawat. “Kalau bicara market, China penduduknya paling banyak, dan pertumbuhan ekonomi paling besar,” imbuh Edward.
Untuk itu, Lion Air menjadi maskapai pertama yang melayani penerbangan langsung tujuan Denpasar-Wuhan dan Denpasar-Changsa, dan sebaliknya.
Sebelum ada penerbangan reguler ini, sebenarnya Lion Air sudah melayani penerbangan charter untuk sejumlah kota di China sejak 2013. Beberapa kota tersebut di antaranya, Beijing, Guangzhou, Chongqing, Nanning, dan Hongkong. “Kami harap kalau Changsha dan Wuhan bisa sampai akhir tahun, kami targetkan 500.000 penumpang dari China, termasuk dari penerbangan charter,” jelas Edward. (Sumber: Kompas, Foto: Antara)