“Aku bertanya mengapa saya dipaksa turun dan meninggalkan penerbangan. Mereka mengatakan akan mewawancarai saya sesuai Undang-Undang Terorisme.”
Ali, yang menjalankan usaha ban di Midlands juga pernah diinterogasi di Bandara Heathrow saat akan terbang bersama dengan ibunya. Kala itu, petugas bandara mengaku hanya menjalankan tugas. Namun, insiden pengusiran dari pesawat membuatnya ingin dibawa ke pengadilan untuk membuktikan kesalahannya.
“Saya sangat marah. Apa yang mereka lakukan itu salah dan saya pikir itu murni karena saya Muslim dan memiliki jenggot,” kata dia di Daily Mail.
Pada video yang diposting ke YouTube dan Facebook, ia mengatakan menolak untuk menjawab pertanyaan polisi karena ia begitu marah karena dikeluarkan dari pesawat.
Adapun Thomson Airways mengakui satu penumpangnya diminta meninggalkan pesawat dalam penerbangan dari Manchester ke Marrakesh atas permintaan pihak berwenang.
Kepolisian Greater Manchester juga menegaskan seorang pria 39 tahun dilarang terbang dan diinterogasi di bawah Undang-Undang Antiterorisme Inggris. Namun, pria itu kemudian dilepaskan.