Air Koryo, Maskapai milik Korea Utara ini memang tidak setenar maskapai internasional lainnya. Maskapai ini juga tidak ikut hanyut dalam pusaran persaingan Boeing dan Airbus. Meski terkesan “pendiam” (sama seperti karakter negara asalnya) terbukti Air Koryo tetap eksis melayani penumpang untuk rute domestik dan internasional ke Tiongkok dan Mongolia.
Armada Air Koryo semuanya adalah produk Rusia. Jumlahnya pun tidak sebanyak maskapai lain. Data terbaru menunjukkan maskapai negeri Kim Jong Un itu memiliki 7 unit Antonov An-24, 4 Ilyushin Il-62M, 3 Ilyushin Il-76MD, 2 unit Tupolev Tu-134B, 4 unit Tupolev Tu-154B dan 2 unit Tupolev Tu-204.
Tradisi ini meneruskan pemakaian produk Uni Soviet di era 1960-an. Saat itu Air Koryo yang awalnya bernama Chosŏn Minhang mengandalkan Lisunov Li-2, Ilyushin Il-12, Ilyushin Il-14, Antonov An-2 dan Ilyushin Il-18.
Berikut sekilas armada Air Koryo
Antonov An-24
Pesawat ini pertama kali terbang 1959. Lebih dari 1.000 pesawat dibuat dan 880 di antaranya masih beroperasi di seluruh dunia, terutama di CIS dan Afrika. Pada Agustus 2006, total 448 An-24 masih dioperasikan oleh maskapai penerbangan. Hingga kini Korea Utara masih menggunakannya.
Ilyushin Il-62M
Ilyushin Il-62 adalah sebuah pesawat jarak jauh yang memiliki badan sempit. Pertama kali diperkenalkan tahun 1963, oleh perusahaan penerbangan Ilyushin, Uni Soviet. Ilyushin Il-62, yang pertama, melakukan penerbangan perdana tahun 1963. Seri Il-62M, yang paling laris, terbang pertama kali tahun 1974.
Ilyushin Il-62 dibagi menjadi 3 seri yaitu Il-62, Il-62MK, dan Il-62M. Dari ketiganya, Il-62M adalah yang paling laku.
Ilyushin Il-76MD
Ilyushin Il-76 pertama kali direncanakan sebagai pesawat kargo komersial pada 1967. Dimaksudkan sebagai pengganti Antonov An-12, Il-76 dirancang untuk mengirimkan alat-alat berat, terutama untuk kepentingan militer, ke daerah-daerah terpencil di Uni Soviet, dan untuk pengangkut strategis militer. Versi militer Il-76 telah digunakan secara luas di Eropa, Asia dan Afrika, termasuk digunakan sebagai pesawat tanker udara atau sebagai pusat komando.
Il-76 kebanyakan dipakai untuk kargo komersial terutama untuk pengiriman barang-barang berukuran besar (seperti alat berat dan kendaraan), atau barang-barang berat yang sulit dikirim dengan moda transportasi lainnya. Ilyushin Il-76 juga kerap digunakan sebagai transportasi darurat untuk evakuasi sipil dan untuk memberikan bantuan bencana dan kemanusiaan di seluruh dunia, terutama ke daerah-daerah terpencil karena kemampuannya untuk beroperasi dari landasan pacu yang tak beraspal.
Tupolev Tu-134B
Tu-134 terbang perdana pada tanggal 29 Juli 1963 dengan basis Tupolev Tu-124. Pembuatan pesawat ini dipesan oleh Nikita Khruschev, pemimpin Uni Soviet. Tu-134 mampu mendarat di landasan kasar (tanah, rerumputan, maupun salju). Sekarang, Tu-134 (juga Tu-154) tidak diperbolehkan lagi terbang ke Uni Eropa akibat kebisingan yang tinggi (sejak tahun 2010). Namun, beberapa pesawat dimodifikasi sebagai pesawat pribadi atau jet korporat.
Tupolev Tu-154B
Tu-154 dirancang untuk menggantikan pesawat penumpang Tupolev Tu-104, Antonov An-10 dan Ilyushin Il-18, dengan kemampuan untuk lepas landas atau mendarat di landasan batu ataupun tanah, terbang di atas ketinggian rata-rata pesawat-pesawat Rusia lainnya serta memiliki kemampuan lepas landas yang baik.
Tu-154 ditenagai oleh tiga mesin kipas turbo Kuznetsov NK-8-2 yang terpasang di ekor; dua mesin berada disamping badan sementara mesin ketiga berada di tengah dengan intake-nya menyatu dengan sirip vertikalnya (vertical stabilizer / tailfin), yang berbentuk T (t-tail). Konfigurasi ini serupa dengan saingannya Boeing 727 dari Amerika Serikat dan Hawker Siddeley Trident dari Inggris.
Pesawat ini memiliki kapasitas 180 penumpang, dengan sistem kontrol yang lebih modern serta memiliki ”spoiler” baru serta sayap yang lebih kuat, karena varian Tu-154 dan Tu-154A diketahui mengalami keretakan pada bagian sayap setelah beberapa tahun bertugas.
Tupolev Tu-204
Ini adalah seri paling baru pesawat penumpang sipil (airliner) sayap rendah (low wing) dua mesin jarak menengah Rusia yang mampu membawa 212 penumpang. Pesawat ini sama lebarnya dengan Boeing 757, Airbus A320/A321, dan Boeing 737-800/900. Pesawat ini diproduksi untuk Aeroflot sebagai pesawat pengganti Tupolev Tu-154 trijet. Varian baru pesawat ini, yaitu Tu-204SM, terbang perdana pada bulan Desember 2010.
Pesawat ini merupakan lompatan besar bagi dunia penerbangan Rusia, dengan teknologi canggih, sehingga memungkinkan berkompetisi dengan pesawat barat, seperti teknologi fly-by-wire, glass cockpit, winglet (tepi sayap), dan pemenuhan standar kebisingan internasional.