Pesawat tempur bekas Perang Dunia (PD) II yang seharusnya ambil bagian dalam penerbangan penghormatan bagi Tuskegee Airmen rusak parah setelah kecelakaan di Texas, Amerika Serikat (AS).
Pesawat P-51 Mustang digunakan Angkatan Udara AS untuk mengawal pesawat pengebom dalam serangan mendadak di seluruh Eropa saat PD II. Pesawat tersebut mendarat darurat menggunakan bagian bawah bodi pesawat tanpa roda pendaratan di Bandara Dallas.
Pilot bernama Bill Shepard berhasil menyelamatkan diri dari kecelakaan itu. Meski demikian, pesawat mengalami kerusakan cukup parah. Propeler pesawat hilang akibat kecelakaan.
“Kami tidak tahu apakah roda pendaratan tidak berfungsi atau ada hal lainnya. Shepard mendarat di landas pacu dan tersangkut di rerumputan,” ujar Jose Torres, sepert dilansir Daily Mail, Kamis (4/2/2016).
Otoritas setempat menambahkan, pesawat tersebut sedang menjalankan sebuah misi saat kecelakaan itu. Pesawat bermesin tunggal itu termasuk satu dari 138 pesawat yang akan ambil bagian dalam peringatan Tuskegee Airmen.
Tuskegee Airmen adalah skuadron yang berisi orang-orang Amerika keturunan Afrika yang berbasis di Tuskegee, Alabama yang mulai berlatih pada 1941. Meskipun mengalami diskriminasi ras dan dianggap tidak memiliki kemampuan, skuadron Tuskegee menjadi salah satu skuadron yang dihormati di Angkatan udara AS.
Pesawat tempur pilihan skuadron ini adalah P-51 Mustang. Pesawat-pesawat ini dikenal sebagai Red Tails karena cat merah khas pada sirip ekor pesawat.
P-51 ini pada awalnya dirancang untuk Inggris pada 1941 sebagai pendamping tempur jarak jauh, sebelum diadopsi oleh Angkatan Udara Amerika.
Karena dua tangki bahan bakar besar tersampir di bawah setiap sayap, Mustang bisa mengambil misi terbang panjang yang saat itu tak bisa dijalani pesawat lain.
Pesawat itu juga pesawat pertama yang berbasis di Inggris yang bisa mencapai Jerman. Ia menjadi pesawat pertama yang terbang di atas Berlin, dan mengawal pesawat pembom berat.
Dari sekitar 15.100 Mustang yang diproduksi selama Perang Dunia II, hanya sekitar 160 yang masih layak terbang dan mayoritas ditempatkan di Texas.