Maskapai penerbangan berbiaya rendah (Low Cost Carrier) terbesar di Asia Tenggara, AirAsia, mengatakan akan memperkenalkan empat pesawat Airbus A320neo (new engine option) paling lambat semester kedua tahun ini.
Chief Pilot Technical & Efficiency AirAsia Group Rajesh Gill mengatakan pesawat Airbus A320neo akan memberikan penghematan bahan bakar hingga 20% dan memiliki kemampuan payload dua ton lebih banyak.
Pesawat Airbus A320neo yang akan dioperasikan AirAsia akan menggunakan mesin LEAP-X buatan CFM International. “AirAsia telah memesan empat pesawat Airbus A320neo lebih awal dan pengiriman pertama dijadwalkan Juni atau Juli tahun ini,” kata Rajesh seperti dikutip runway-aviation, Rabu (3/2/2016).
Penggunaan A320neo itu, kata dia, sejalan dengan upaya perusahaan yang ingin mendukung perbaikan iklim dan mengurangi emisi karbon dari penerbangan.
Sebelumnya AirAsia menjadi maskapai penerbangan pertama yang mengoperasikan pesawat Airbus A320 Sharklet, sebuah alat yang terpasang pada ujung sayap pesawat yang berfungsi mengurangi gaya gesekan sehingga karbon yang dibuang lebih kecil.
Chief Executive Officer AirAsia Aireen Omar mengatakan bahwa pesawat-pesawat AirAsia yang ada saat ini sudah banyak yang berusia tua. Pesawat-pesawat itu perlu diganti karena konsumsi bahan bakarnya lebih boros dan biaya perawatan mahal. “Pesawat-pesawat baru akan dikirimkan hingga2028, lebih hemat bahan bakar dan memproduksi karbon yang lebih sedikit untuk lingkungan,” kata Aireen.
Pesawat baru Airbus A320neo mulai dikirimkan kepada para pelanggannya pada awal 2016 ini. Maskapai Jerman, Lufthansa, menjadi operator pertama yang sudah menerima Airbus A320neo itu.