Merasa kesal harus menunggu lama lantaran pesawatnya telat terbang, seorang penumpang Lion Air penerbangan Jakarta-Denpasar, Senin (1/2/2016) menuliskan surat kritikan kepada manajemen maskapai penerbangan itu.
Bukan dengan cara menulis keluhan terbuka melalui status di medsos seperti jamak dilakukan orang belakangan ini. Penumpang pria tersebut malah bikin surat tulisan tangan selama penerbangan!
Penumpang Lion Air penerbangan JT 524 pada 1 Februari 2016 itu, dalam suratnya mengaku bernama Arko J Wicaksono. Dia mengatakan, semalam sebelum menumpang pesawat Lion Air JT 524 itu, ia baru saja tiba di Jakarta dari Munich, Jerman.
“Tadi malam, saya baru tiba dari penerbangan kurang lebih 20 jam Eropa-Jakarta. Dan hari ini secara tidak sengaja (tiket dibelikan) saya menumpang pesawat Lion Air JT 524 dengan keterlambatan 2-3 jam! Seperti sudah saya duga,” tulis Arko dalam surat yang diberi tanggal 1 Februari 2016 itu.
Dalam surat itu, dia mengatakan, dari sisi manajerial Lion Air harus melakukan perbaikan. Namun hampir separuh dari suratnya tersebut, Arko justru memuji pelayanan yang diberikan kru kabin selama penerbangan Jakarta-Denpasar.
“Ada hal lain yang patut dan layak Anda apresiasi, bahkan mungkin dari seluruh penerbangan Lion Air yang terkenal “buruk”, yakni kerja keras luar biasa pramugari Anda!” demikian lanjutnya dalam surat.
Menurutnya, di bawah tekanan citra buruk perusahaan maskapai yang terkenal lantaran getol delay terbang itu, para pramugari Lion Air masih bisa melayani pax secara profesional. Padahal menurutnya, air muka para penumpang pesawat Lion Air yang delay pada hari itu sudah menunjukkan mimik kesal tidak karuan.
“Luar biasa!! capek saya hilang seketika! Saat saya membayangkan betapa keras kerja pramugari Anda melayani penumpang, kelelahan fisik dan psikis setelah terbang 20 jam Munich-Jakarta plus 1 jam 40 menit penerbangan Jakarta-Bali plus delay, menjadi hilang,” tulis Arko.
Dalam surat, Arko juga menyarankan manajemen mengapresiasi kerja keras para petugas frontliner yang paling sering harus berhadapan langsung dengan para penumpang yang emosi saat dikecewakan maskapai itu. Di akhir surat, Arko meminta maaf karena surat itu ditulisnya dengan tangan dan tanpa amplop. “Karena spontan saya tuliskan dari atas pesawat Anda,” ujarnya.
Kontan saja pujian Arko kepada pramugari Lion Air di surat itu membuat para kru kabin maskapai milik pengusaha Rusdi Kirana tersebut jadi berbunga-bunga. Jepretan foto dari surat tulisan tangan Arko tersebut bahkan sampai diposting di laman facebook seorang pramugari Lion Air bernama Novita Sari pada Rabu (3/2/2016) pagi. Dalam status facebooknya yang dilampiri foto surat Arko, Novita menuliskan, “Sangat menyentuh. Terimakasih banyak Bpk. Arko J.Wicaksono.”
Novita mengaku berterimakasih kepada Arko yang dianggap mampu menghargai kerja flight attendant kendati kesal dengan telatnya penerbangan Lion Air. “Tidak hanya saya, semua FA yg membaca [surat] ini pasti berterimakasih dan itu menjadi tambahan motivasi bagi kami,” kata wanita asal Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah itu.
Sejumlah temannya sesama pramugari Lion Air pun kemudian men-share foto surat yang diposting Novita. “Coba kalo [semua] pax kita mikirnya sebijak beliau ya… Mikir kalau anaknya kerja sampe kayak gitu.. Susah, sedih, ga ada habisnya kalo diceritain mah..,” timpal teman Novita sesama pramugari Lion Air, Kurnia Wulandari, mengomentari surat tersebut.
Dalam penelusuran flightzona, penumpang tersebut bernama lengkap Arko Jatmiko Wicaksono, mahasiswa S-3 di Innsbruck University, Austria. Alumnus Farmasi UGM itu hingga kini masih tercatat sebagai dosen di Prodi Farmasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Selama menempuh studi di Austria, Arko menjadi salah satu pengurus di Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Austria periode 2015.
Sayangnya, saat berkali-kali dihubungi melalui telepon untuk mengonfirmasi surat tersebut, Arko tidak mengangkat ponselnya. Pesan pribadi yang dikirimkan ke laman facebooknya pada Rabu (3/2/2016) juga belum berbalas.
Tidak jelas juga, apakah surat tulisan tangan tersebut diterima manajemen Lion Air atau hanya berakhir di tangan kru kabin. Saat Flightzona mencoba menghubungi Public Relation Manager Lion Air Andy Saladin, sambungan telepon juga tak diangkat.