Perbaikan yang tidak benar pada pesawat setelah terjadi tail-strike, bisa menyebabkan kegagalan struktural pesawat yang bisa berakibat sangat fatal.
Insiden tail-strike biasanya tidak menyebabkan kerusakan signifikan dan
tidak berbahaya bagi penumpang. Namun insiden kecil itu bisa
menyebabkan kerugian keuangan yang besar bagi maskapai akibat biaya
perbaikan yang harus dikeluarkan.
Perbaikan yang tidak benar pada pesawat setelah terjadi tail-strike, bisa menyebabkan kegagalan struktural pesawat yang bisa berakibat sangat fatal. Tercatat dua kecelakaan besar terjadi dalam sejarah yang bermula dari tail-strike:
Japan Airlines Penerbangan 123
Japan Airlines Penerbangan 123 mengalami dekompresi eksplosif 12 menit setelah level penerbangan dan 32 menit kemudian menabrak sebuah gunung dekat Tokyo, pada 12 Agustus 1985. Semua 15 anggota awak dan 505 dari 509 penumpang tewas. Ini adalah kecelakaan tunggal pesawat paling mematikan sepanjang sejarah penerbangan komersial. Perbaikan yang tidak tepat atas kerusakan yang disebabkan tail-strike yang terjadi tujuh tahun sebelumnya, menjadi penyebab kecelakaan ini.
China Airlines Penerbangan 611
China Airlines Penerbangan 611 hancur tercerai berai di udara dan jatuh ke
Selat Taiwan 20 menit setelah lepas landas, menewaskan semua 225
orang di dalamnya pada 25 Mei 2002. Kecelakaan ini disebabkan
perbaikan yang tidak tepat atas kerusakan yang disebabkan tail-strike 22
tahun sebelumnya.
Tragedi Pan AM 747 di Bandara Tenefire
Bencana di Bandara Tenerife, Kepulauan Canary, menjadi tabrakan pesawat paling fatal di landasan pacu antara dua Boeing 747 yang menewaskan 583 orang, meskipun tail-strike bukan penyebab utama kecelakaan yang terjadi pada 27 Maret 1977 itu.
Insiden terjadi ketika pilot KLM 747 sudah melaju di runway siap take-off di Bandara Tenefire. Tiba-tiba pilot melihat Pan AM 747 di landasan pacu juga sedang bersiap take-off. Dalam waktu singkat, pilot KLM memutuskan berusaha take-off secepat mungkin dengan harapan bisa meloncati Pan Am yang masih berada di runway. Keputusan mengangkat moncong pesawat secara ekstrem menyebabkan tail-strike parah dan akhirnya tabrakan kedua pesawat pun tak terhindarkan. Berikut video ilustrasi kecelakaan fatal sepanjang sejarah itu.
[embedyt] http://www.youtube.com/watch?v=mQrndLai0lw[/embedyt]