Bahkan untuk pilot berpengalaman sekalipun tail-strike kadang masih menjadi momok saat take-off maupun landing.
Tail-strike adalah kondisi ketika dasar ekor pesawat menabrak runway. Ini biasa terjadi ketika pilot terlalu cepat mengangkat moncong pesawat (pull up) saat lepas landas. Ini juga biasa terjadi saat pilot terlalu agresif mengangkat moncong saat landing.
Pete Bernardin, seorang Chief Pilot maskapai penerbangan ternama di Amerika Serikat, menuliskan untuk aeromagazine milik boeing.com. Dalam artikelnya, dia mengatakan, hampir semua pesawat berpenumpang modern memiliki perlengkapan landing bernama tricycle undercarriage, yakni dua atau lebih rangkaian roda utama, dan roda ketiga yang lebih kecil di bagian moncong. Dengan susunan roda demikian, berarti hampir separuh badan pesawat berada di belakang rangkaian roda utama itu.
Berikut ini ilustrasi yang menggambarkan bahwa rotasi 10 hingga 20 derajat sekalipun bisa mengakibatkan tail-strike.
Tail-strike adalah kondisi ketika dasar ekor pesawat menghempas runway. Ini biasa terjadi ketika pilot terlalu cepat mengangkat moncong pesawat (pull up) saat lepas landas. Ini juga biasa terjadi saat pilot terlalu agresif mengangkat moncong saat landing.
Namun bagaimanapun juga, sudut sempit itu sudah cukup bagi pesawat untuk lepas landas dari landasan pacu.
Sebelum masuk era pesawat modern, pesawat dengan susunan roda gigi taildragger sangat populer. Ini terdiri dari dua roda pendaratan utama di depan dan satu roda kecil di bawah ekor.
Jenis susunan roda seperti ini memiliki beberapa kelebihan seperti kemampuan mendarat di landasan pacu kasar, biaya rendah untuk perawatan tail-gear dan pilot tak perlu khawatir tentang tail-strike. Namun ada beberapa kelemahan, seperti visibilitas ke depan rendah dan kerentanan pesawat menghunjam ke depan jika pilot mengerem secara agresif saat landing.
Setiap perubahan desain pesawat terbang atau sistem lainnya selalu senyampang dengan sejumlah elemen, seperti biaya, teknologi, kesulitan pembuatan, pemeliharaan, keamanan, efisiensi, dll. Saat ini, susunan roda tricycle undercarriage dianggap desain terbaik untuk pesawat komersial besar. Berikut adalah ilustrasi yang menunjukkan sudut tubuh kedua jenis pesawat.
Lalu apa yang menyebabkan tail-strike?
Boeing telah melakukan penelitian yang luas mengenai hal ini dan alasan utama terjadinya tail-strike menurut mereka adalah sebagai berikut:
Saat take-off
Tak seimbangnya stabiliser. (Karena bobot yang keliru, atau kekeliruan pusat gravitasi.)
Kecepatan yang tidak tepat. (Biasanya karena salah perhitungan pengaturan berat atau setelah flap)
Tingkat rotasi berlebihan. (Biasanya terjadi saat pilot berpengalaman transisi ke pesawat yang berbeda.)
Kesalahan dari flight director.
Saat Landing
Approach landing yang tak stabil (Kecepatan udara berlebihan, ketinggian berlebihan, perubahan mendadak, dll)
Bertahan di cerawat runway. (Biasa terjadi jika pilot berusaha keras landing dengan sehalus mungkin)
Salah handling saat crosswinds. (Landing ketika terjadi angin kencang)
Rotasi berlebihan selama go-around. (Perubahan mendadak dari landing ke take-off bisa menyebabkan perhitungan sudut yang keliru)
Akibat atau dampak tail-strike yang terjadi saat landing biasanya lebih parah dibanding saat take-off.
Saat Loading
Distribusi berat keliru selama pemuatan kargo bisa menyebabkan tail-strike.
Kru penerbangan yang mengoperasikan pesawat model terbaru bagi mereka, terutama ketika transisi kontrol penerbangan unpowered ke bantuan hidrolik. Ini paling rentan terhadap over rotasi yang menyebabkan tail-strike.
Bagaimana menghindari tail-strike?
Semua pesawat dilengkapi dengan indikator gyro horizon dalam layar penerbangan Primer. Indikator ini memberikan pilot informasi penting tentang sudut, kecepatan dan ketinggian pesawat. Jika pesawat lepas landas di kecepatan yang tepat di sudut yang tepat pula, maka tail-strike tak akan terjadi.
Beberapa pesawat penumpang modern saat ini memiliki sensor tail-strike yang memberitahu awak ketika ekor terlalu dekat dengan landasan. Bahkan untuk beberapa pesawat yang membutuhkan sudut yang tinggi saat lepas landas, pesawat telah dilengkapi dengan roda ekor kecil untuk mencegah tail-strike yang bernama tail-skid atau tail bumper.