Tahun lalu, Bandara Sydney, bandara tersibuk di Australia, melelang 5.000 lembar properti yang ditinggal pemiliknya untuk mendukung empat acara amal. Mereka bahkan melelang mesin bantu tidur (mesin sleep apnea) satu set minum teh China, mesin jahit, telepon kuno dan alat musik. Lelang diadakan setiap tahun, dan berhasil mengumpulkan AUD$ 150.000 (Sekitar Rp1,47 miliar) untuk mendukung acara amal di Australia.
tahunnya. Ada satu penumpang meninggalkan mesin jahit dan tak pernah mengklaim.
diselenggarakan Sydney Airport. Hasil lelang digunakan untuk acara amal.
Bandara Schiphol Amsterdam, Belanda punya cerita lebih lucu lagi. Juru bicara bandara itu mengungkapkan, pernah menemukan barang-barang erotis seperti cambuk, koin kasino, kursi roda dan juga segepok uang tunai.
Begitu pula di Bandara Changi Singapura. Di bandara yang telah memenangi sejumlah gelar dan ditetapkan sebagai airport terbaik di dunia itu, terdapat lebih dari 33.000 item yang terkumpul di departemen lost and found pada 2015.
Benda paling umum tertinggal adalah ponsel, komputer tablet, paspor dan kartu kredit. Adapun beberapa benda yang tidak biasa termasuk gigi palsu dan alat musik. “Item yang tertinggal di bandara itu akan ditandai dan disimpan hingga 60 hari dan dipajang di pusat pajangan barang hilang,” kata juru bicara bandara Changi.
“Jika tak ada yang mengklaim selama itu, benda-benda tersebut akan kami sumbangkan ke Palang Merah Singapura, atau kami buang. Untuk melindungi privasi pemiliknya, benda yang bermuatan data pribadi seperti ponsel atau tablet, akan kami musnahkan.”
Banyak benda ditinggal tak diklaim, termasuk telepon tua, headphone,
kamera dan ornamen hias Liong ala Tiongkok.
