Mulai dari alat bantu seks berupa cambuk erotis, uang tunai sebesar 50.000 poundsterling (Rp996 juta) dan sebuah kaki palsu, menjadi item-item paling aneh yang pernah ditinggalkan oleh penumpang pesawat yang pelupa di bandara.
Sejumlah bandara mengungkapkan kepada Travel MailOnline tentang penemuan tidak biasa mereka. Misalnya Bandara London City pernah mencoba mencari penumpang yang kelupaan uang tunai sebesar 50.000 poundsterling (hampir Rp1 miliar), sekantong berlian, wig dan jam tangan Rolex.
Dengan puluhan juta orang yang melewati bandara di dunia setiap harinya, menjadi hal tak terelakkan terdapat barang-barang bawaan penumpang yang tak sengaja ditinggalkan. Ponsel, laptop dan paspor menjadi barang paling sering dilupakan.
Bandara London City memang bukan bandara utama di ibukota Inggris. Tapi bandara ini menerima lebih dari empat juta penumpang per tahun dan telah menjadi saksi adanya benda-benda aneh yang dibawa penumpang pesawat yang melewati bandara tersebut.
Selama setahun, petugas Royal Docks bandara menemukan uang tunai 50.000 poundsterling (sekitar Rp996 juta), tas berlian, kaca mata, kaki palsu dan gigi palsu. Mereka juga pernah mencoba menemukan pemilik tengkorak buatan, wig, jam tangan Rolex senilai lebih dari 10.000 poundsterling (Rp100 juta), kunci mobil Porsche dan sebuah buku cek kosong yang sudah ditandatangani pemiliknya.
“Benda-benda ini sangat aneh. Benda-benda seperti itu umumnya akan segera dicari pemiliknya begitu dia menyadari benda itu hilang,” kata Direktur Customer Experience Bandara London City, Melanie Burnley, seperti dikutip Dailymail.co.uk.
Salah satu item yang dilupakan pemiliknya dan mudah dikembalikan oleh bandara itu salah satunya medali Olympiade Inggris yang tertatah nama pemiliknya. Uang tunai sebesar 50.000 poundsterling juga diklaim pemiliknya, tapi pemilik gigi palsu tak pernah datang mengklaim ke bandara itu.
Masing-masing bandara memiliki kebijakan masing-masing dalam menyikapi barang tertinggal yang tidak segera diklaim pemiliknya. Bandara Luton di London misalnya, selalu mengadakan lelang barang yang tak diklaim hingga tiga bulan. Uang hasil lelang akan digunakan untuk acara amal.