Kebutuhan bahan bakar menjadi dasar maskapai menentukan pesawat apa yang akan dipilih. Dua pabrikan besar, Boeing dan Airbus selalu ditandingkan untuk masalah yang satu ini. Lantas, mana yang sebenarnya lebih irit?
Dalam beberapa peluncuran seri terbaru, Airbus selalu mengklaim produk mereka lebih hemat bahan bakar. Seri A320neo misalnya, diklaim lebih hemat hingga 20% dibanding seri seri lain. Perbandingan ini secara tidak langsung membandingkan dengan seri kompetitor abadi Airbus, Boeing.
Meski tidak menyebut secara vulgar Boeing lebih boros, namun dalam marketing Airbus, istilah hemat bahan bakar menjadi branding utama. Hasilnya sejumlah maskapai pun ramai ramai memesan produk Airbus di awal tahun. Meski sebenarnya, baik produk Airbus maupun Boeing memiliki keunggulan masing-masing.
Pilot Boeing 777, Garuda Indonesia, Faisal Assegaf sempat mengulas tentang bahan bakar. Menurut pilot pemilik jam terbang 20.000 ini kebutuhan bahan bakar tergantung jumlah penumpang dan besar muatan.
Menurut dia, tiap pesawat memiliki karakter yang berbeda-beda. “Yang saya tahu bahan bakar Airbus agak irit tapi kecepatannya tidak terlalu kencang seperti Boeing,” ujar dia beberapa waktu lalu.
Ia menggambarkan, Boeing 777 per menitnya membutuhkan setidaknya 110 liter avtur. Karena itulah di setiap rencana penerbangan, pilot harus memastikan kondisi bahan bakar sebelum terbang. Pilot juga harus memperhatikan keterangan soal jarak tempuh, berapa avtur dibutuhkan, dan berapa menit rata-rata konsumsi avtur.
Lalu ada bahan bakar tambahan untuk mengantisipasi bila pesawat harus mencari bandar udara alternatif seandainya bandar udara tujuan tidak bisa didarati. Itu tergantung jarak bandar udara alternatif. Kemudian ada bahan bakar untuk tambahan penerbangan setengah jam. Di tambah lagi bahan bakar untu generator dan taksi.
Untuk generator, Boeing 777 memerlukan 240 liter per jam. Tiap pesawat beda-beda konsumsi bahan bakarnya. Biasanya bahan bakar untuk taksi dan generator antara 1000-1.300 liter.
“Kecuali ada perkiraan waktu lepas landas bakal lebih lama atau cuaca di atas buruk, pilot bisa meminta tambahan bahan bakar lagi. Biasanya paling 500 liter atau satu ton. Pesawat baru ini tambah bagus tambah irit,” imbuhnya seraya menyebut kapasitas B777 rata-rata mencapai 140-150 ton Avtur.
Berikut perbandingan kebutuhan bahan bakar Airbus dan Boeing seperti dikutip www.airliners.net
Airbus A346 vs Boeing 748 dan Boeing 773ER tanpa memperhitungkan muatan
Airbus A340-600
Kapasitas maksimal: 54.023 US Gallons atau 204.499 Liter (L)
Rata-rata jarak tempuh: 7.900 Nautical Miles
Kebutuhan per mil (Gallons/Mile) = 6.84 = 22,71 liter
Boeing 747-8
Kapasitas maksimal: 60.125 US Gallons = 227.597,88 liter
Rata-rata jarak tempuh: 8.000 Nautical Miles
Kebutuhan per mil (Gallons/Mile): 7,52 = 26,5 Litres (L)
Boeing 777-300ER
Kapasitas maksimal: 47.890 US Gallons = 181.283,37 liter
Rata-rata jarak tempuh : 7.880 Nautical Miles
Kebutuhan per mil (Gallons/Mile): 6,077 = 22,71 liter
Boeing 747-8 dan 777-300 butuh 10% bahan bakar lebih banyak dibanding A340-600.
Airbus A320 vs Boeing 737-800
A320
Kapasitas maksimal: 7.835 US Gallons = 29.658,7 liter
Jarak tempuh : 3.050 Nautical Miles
Rata-rata kebutuhan per mil Gallons/Mile: 2,569 = 9.724,72 liter
B737-800
Kapasitas maksimal : 6.875 US Gallons = 26.024,71 liter
Jarak tempuh : 3.060 Nautical Miles
Kebutuhan mil Gallons/Mile: 2,246 = 8.502,03 liter
Boeing 737-800 lebih irit bahan bakar 20% dibanding airbus A320. Bagaimana menurut Anda?
untuk perhitungan dasar di atas. bolehkah saya tahu sumbernya dari mana? apakah data di atas valid? soalnya saya mahasiswa tingkat akhir yg berencana menyusun skripsi bertema aplikasi perhitungan komsumsi bahan bakar.
berdasarkan info dari pilot, sedangkan data-data di bagian bawah dikutip dari airlines.net
[…] http://www.flightzona.com/2016/01/28/lebih-irit-mana-boeing-atau-airbus-ini-perbandingannya/ […]
Setauh saya airbus a320 itu memiliki maksimum fuel 24.188 liter dan maksimum VMO atau kecepatannya 350 knot sedangkan boeing 737-800 340 knot dan memang boeing menang di fuel