Lima kelompok maskapai terbesar di Eropa termasuk operator budget, EasyJet dan Ryanair, melakukan langkah yang tak pernah dilakukan sebelumnya di Eropa. Mereka membentuk aliansi baru untuk melawan kenaikan biaya bandara di tengah pertempuran sengit dengan saingan mereka dari kawasan Teluk yang kini sedang gencar menggempur pasar Eropa.
Aliansi baru yang resmi dibentuk Rabu (20/1/2016) itu bernama Airlines for Europe (A4E). Aliansi beranggotakan campuran antara operator penerbangan budget dan maskapai raksasa seperti Lufthansa, Air France-KLM dan Airline Group, induk perusahaan dari British Airways dan Iberia.
“Aliansi ini akan mewakili kepentingan anggotanya ketika berhadapan dengan lembaga-lembaga Uni Eropa, organisasi internasional dan pemerintah nasional pada isu-isu penerbangan Eropa,” katanya dalam sebuah pernyataan saat peluncuran di Bandara Schiphol, Amsterdam, Belanda, seperti dilansir channelnewsasia.com, Kamis (21/1/2016).
Penipuan Wisatawan
Dalam aksi pertama mereka, lima direksi pengelola maskapai anggota aliansi, menyerukan langkah-langkah cepat untuk menghentikan wisatawan Eropa yang “ditipu oleh biaya Bandara yang berlebihan, serta menuntuk agar beberapa pajak yang tak masuk akal dihapus.
“Enam bulan lalu, kami bersama menyetujui bahwa Eropa membutuhkan suara yang keras dan bulat serta terang untuk mewaliki industri penerbangan membuat perubahan dalam dunia aviasi di Uni Eropa,” kata Willie Walsh, chief executive IAG, dalam jumpa pers di Schipol. “Asosiasi baru ini akan mendukung dan menciptakan lapangan kerja dan mendukung kepentingan penerbangan di Eropa.”
Aliansi menuntut penurunan signifikan dalam pungutan yang harus dibayar oleh ratusan juta wisatawan Uni Eropa. Mengutip sebuah studi baru-baru ini, ia mengungkapkan bahwa biaya bandara di 21 bandara terbesar di Eropa telah melonjak 80% sejak 2005. Namun berkebalikan dengan itu, harga rata-rata tiket penerbangan justru menurun sekitar 20%.
“Pada 10 bandara terbesar kenaikan itu lebih besar, hampir 90 persen,” kata mereka dalam pernyataan itu. Peningkatan tersebut, jika ditaksir mengakibatkan penumpang harus membayar tambahan biaya bandara sebesar €5,4 miliar (US$ 6,1 miliar) dalam 10 tahun terakhir.
Para bos maskapai mendesak Uni Eropa agar segera mengambil tindakan menurunkan biaya bandara Uni Eropa dengan memastikan monopoli bandara tetap diatur secara efektif.
Aliansi menyampaikan, Eropa harus mengurangi biaya penyediaan Air Traffic Control melalui penyelesaian Single Eropa Sky (Langit Tunggal Eropa) dan regulasi ekonomi yang lebih baik di Uni Eropa.
Negara-negara di UE harus memastikan pemogokan pegawai ATC tidak akan menyebabkan gangguan terhadap penumpang di seluruh Eropa, menggunakan teknologi baru demi efisiensi; dan mendorong terealisasinya Single Eropa Sky. “Cara terbaikmeningkatkan daya saing penerbangan Uni Eropa adalah menurunkan monopoli biaya penyedia yang mempengaruhi ribuan penumpang.”
Komisaris Transportasi Eropa Violeta Bulc menyambut baik langkah pembentukan aliansi baru itu. Dia mengatakan, Komisi Tranportasi Eropa tidak hanya ingin memiliki pasar yang kuat secara internal dalam dunia penerbangan. “Kami juga ingin memastikan penerbangan Eropa tetap menjadi kekuatan utama dalam penerbangan global,” kata dia.
Selama ini, muncul dugaan, maskapai penerbangan Eropa dirugikan dengan kehadiran saingan mereka dari Teluk yang menikmati keunggulan kompetitif di pasar Eropa. Sebab mereka berasal dari daerah kaya sumber energi dan berkantong tebal. Namun aliansi A4E membantah manuver baru pembentukan aliansi itu demi membendung rival mereka. “Persaingan dengan penerbangan Teluk bukan daerah yang kami sepakati,” kata Walsh kepada wartawan.