Angkasa Pura II memperketat keamanan di 13 bandara di Indonesia termasuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta menyusul terjadinya aksi teror bom di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1/2016).
BUMN pengelola 13 bandara di Indonesia ini menyatakan koordinasi dengan TNI dan Polri semakin diintensifkan untuk memastikan keamanan di seluruh kawasan bandara dan keselamatan bagi penumpang pesawat.
“Diinstruksikan kepada seluruh bandara agar semakin intensif berkoordinasi dengan TNI dan Polri. Sebagai bentuk kewaspadaan maka frekuensi patroli pengamanan ditingkatkan untuk menyisir area publik, area parkir, dan memeriksa kendaraan secara acak atau random,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi, Jumat (15/1/2016).
Menurut Budi, sejak Desember 2015 status bandara di bawah Angkasa Pura II termasuk Bandara Soetta telah ditingkatkan dari status hijau menjadi kuning, artinya pengamanan telah diperketat.
“Angkasa Pura II dan seluruh pemangku kepentingan berkomitmen menjaga kelancaran operasional Bandara Soetta yang merupakan gerbang utama Indonesia,” kata dia.
Budi mengatakan hingga saat ini operasional penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta masih berjalan normal. Selain petugas keamanan bandara, sebanyak 150 personel Polri dan 332 personel TNI dikerahkan untuk menjaga keamanan.