Untuk pertama kalinya, drone yang didesain khusus sebagai ambulans yang dapat mengangkut setengah ton muatan, melakukan uji penerbangan pertama tanpa tambatan dan sukses!
Uji coba penerbangan drone bikinan Urban Aeronautics (UrbanAero) Israel itu, dilakukan di Lapangan Terbang Megiddo, Israel Utara, Rabu (30/1/2015).
AirMule bisa terbang di antara gedung-gedung tinggi dengan lincah, dan terbang mulus dalam terpaan angin berkekuatan 50 knot.
Drone pengangkut pertama bikinan Israel ini dirancang untuk mampu mendarat di ruang ruang sempit yang tak bisa dilakukan helikopter. AirMule didesain bisa mengangkut dua orang, dengan beban mencapai 450 kilogram, dan memiliki jarak tempuh hingga 50 kilometer.
Urban Aero mengklaim drone ini memiliki kecepatan laju maksimal hingga 177 km/jam dengan ketinggian terbang maksimal hingga 18.000 kaki.
Antiradar
Drone sebesar mobil militer Humvee ini, diklaim bisa melakukan pendaratan di lokasi-lokasi sulit, yang biasanya tidak bisa dilakukan helikopter biasa, seperti di medan tempur dan lokasi bencana yang terpencil seperti pegunungan dan hutan lebat.
Seperti halnya bentuk transportasi masa depan yang sering digambarkan dalam film-film, AirMule tampak seperti kumbang raksasa. Dia memiliki kemampuan take-off dan landing layaknya helikopter. Namun ia memiliki sistem hot-rodded ducted-fan yang dipatenkan dengan nama fancraft yang memiliki lebih banyak keuntungan dibandingkan rotor tradisional pada helikopter.
Motor lebih senyap (diklaim hanya setengah dari kebisingan helikopter konvensional), dan rotor tertutup membuatnya lebih sulit ditangkap sinyal Doppler. Pesawat ini dirancang bisa menghindari radar, dengan mesin yang lebih dingin dibandingkan mesin rotor helikopter.
Kantongi izin
AirMule diharapkan bisa membantu dalam proses evakuasi terhadap korban seperti halnya fungsi helikopter paramedis, atau bisa pula dijadikan alat pengangkut barang dalam dunia penerbangan sipil maupun militer.
Dalam melakukan ujicoba terbang drone ambulans ini, Urban Aero Tactical Robotics mengaku telah mengantongi izin dari otoritas tertinggi penerbangan Israel (CAA).
”Kami telah memenuhi semua persyaratan yang diminta CAA Israel, demi bisa mendapatkan izin untuk melakukan penerbangan perdana ini,” kata Rafi Yoeli, presiden dan CEO UrbanAero, seperti dilansir wired.com, Selasa (12/1/2016).
“Izin kami butuhkan untuk memastikan publik nantinya bisa mendapat izin membeli dan terbang dengan kendaraan ini secara legal dan aman.”
Demonstrasi drones ini bakal terus dilanjut pada 2016 ini, mengingat Israel merupakan satu dari tiga negara yang dipilih Amazon untuk mendirikan Pusat Pengembangan Teknologi Aero.
Urban Aero-Tactical Robotics bukan satu-satunya perusahaan yang mengerjakan proyek drone yang bisa mengangkut penumpang. Perusahaan dari China Ehang Inc, telah lebih dulu meluncurkan drone satu penumpang, Ehang 184 saat Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas pada pekan pertama Januari 2016.