Airbus menerima pesanan pembuatan 1.036 pesawat anyar pada tahun lalu. Jumlah itu jauh melebihi pesanan yang diterima saingan mereka dari seberang Atlantik, Boeing, yang menerima pesanan 768 pesawat pada tahun lalu.
Dibandingkan 2014, pesanan Airbus turun 29%. Adapun Boeing mengalami penurunan pesanan hingga 46%.
Order yang diterima perusahaan aviasi yang berbasis di Toulouse, Prancis itu, meliputi 139 pesawat jarak jauh, termasuk dua A380, ditambah 897 pesawat bertipe lorong kursi tunggal. Sebelumnya, Airbus mengirimkan 635 pesawat, termasuk 14 pesawat A350-900.
Sementara, pengiriman A350, meskipun jauh dari target, mampu menutup rendahnya pengiriman A380 dan A330. Pengiriman pesawat jenis A320 tergolong statis, yakni berjumlah 762.
“Performa komersial dan industri ini dengan tegas membuktikan permintaan global untuk pesawat kami tetap tinggi,” kata CEO Airbus Fabrice Bregier.
Perusahaan itu tidak lagi menerima pesanan jenis double-deck sejak akhir November 2015.
Aktivitas Airbus sepanjang tahun adalah mengerjakan 6.787 pesanan yang belum rampung digarap. Nilainya lebih dari US$996 miliar.
