Jasad seorang pria ditemukan roda Air France yang terbang dari Brasil dan mendarat di Bandara Orly, Paris, Prancis, Senin (11/1) waktu setempat.
Sumber di Kepolisian Paris menyatakan mayat itu ditemukan ketika kru pesawat melakukan pemeliharaan rutin terhadap Boeing 777 di Orly. Dua hari sebelumnya, Air France terbang dari Sao Paulo, Brasil dan mendarat di Bandara Charles de Gaulle, Paris. Kemudian, pesawat itu singgah ke Bandara Orly untuk perawatan rutin.
Jasad itu sekarang diperiksa di Lembaga Forensik Paris sebagaui bagian dari proses identifikasi.
Penemuan jasad di roda pendaratan pesawat bukan kali ini saja. Sebelumnya, kasus serupa terjadi pada 2013. Penumpang gelap yang mati ditemukan di roda pesawat yang mendarat di Bandara Charles de Gaulle, Paris. Pesawat itu terbang dari Kamerun.
Insiden meninggalnya penumpang gelap sering terjadi. Dalam beberapa kasus, penumpang tersebut kehabisan oksigen dan mati kedinginan akibat temperatur di roda pesawat yang mencapai titik beku.
Sementara, beberapa penumpang gelap kehilangan nyawa akibat jatuh dari langit. Pada Juni 2015, tubuh seorang pria ditemukan di sebuah atap kompleks perkantoran di Richmond, Inggris, setelah terjatuh dari pesawat yang akan mendarat di Bandara Heathrow.
Sejumlah pengamat aviasi menyatakan tubuh manusia tidak akan mampu bertahan selama 11 jam dalam ketinggian 35.000 kaki dan dalam suhu di minus 50 derajat Celcius.