Apa jadinya jika pesawat super jumbo Boeing 747 membawa lima mesin jet sekaligus di sayap?. Ini yang terjadi pada pesawat Qantas rute Sydney-Johanesburg bernomor penerbangan QF63 .
Pesawat ini membawa dua mesin jet di satu sisi sayapnya dan tiga mesin jet di sisi sayap lainnya. Jadilah lima mesin berderet di sayap. Padahal normalnya Boeing 747 hanya memiliki empat mesin jet.
Penumpang pun sempat bingung dan khawatir. Mereka takut keseimbangan pesawat terganggu dan akan berdampak fatal. Namun Qantas memastikan hal itu tidak perlu dikhawatirkan.
Seperti dikutip Dailymail Australia, Senin (11/1/2016), Qantas menyebutkan penerbangan tetap akan aman. Salah satu mesin yang dibawa Boeing 747 ke Johanesburg tersebut adalah mesin bantuan untuk salah satu pesawat Qantas lain yang mengalami gangguan mesin di Johanesburg.
Untuk memperbaikinya, Qantas mengirimkan satu unit mesin jet Rolls Royce dari Sydney. Pengiriman dilakukan menggunakan pesawat dengan alasan jika dikirim lewat kapal api memakan waktu yang lama.
Metode pengiriman mesin dengan menempatkan langsung disayap pesawat sangat jarang dilakukan. Namun bagi Qantas ini bukanlah hal baru. Metode ini pernah dilakukan pada 2011 lalu.
Menurut Qantas, Boeing 747 memungkinkan untuk dipasangi satu mesin tambahan di kedua sayapnya. Pemasangan itu pun tidak memengaruhi kondisi pesawat. Hanya saja teknik ini memang jarang digunakan.
Khusus untuk pesawat QF63, Qantas menyebut mesin baru tersebut hanya “numpang” dipasang. Artinya mesin yang beroperasi tetap dua mesin bawaan asli yang ada di kedua sayapnya.
Setelah mendapat penjelasan pihak Qantas, penerbangan menuju Johanesburg pun dilanjutkan. Pesawat tersebut lepas landas dengan mulus dan tiba di Johanesburg tidak lebih dari 24 jam.