Dalam bukunya, Jameson dikabarkan mewawancarai keponakan mantan pejabat Angkatan Darat AS yang mengatakan kisah itu sudah menjadi rahasia umum di “tingkat tinggi kalangan intelijen”. Jameson juga mengklaim catatan penerbangan terakhir Earheart di stasiun Coast Guard telah diubah setelah si pilot hilang.
Earhart dan Noonan menghilang di suatu tempat di Samudera Pasifik pada 2 Juli 1937, dalam usaha keduanya mengelilingi dunia. Earhart berusia 41 tahun pada saat itu.
Teori resmi lama mengatakan, pesawat itu kehabisan gas, jatuh dan tenggelam di samudra yang sangat di suatu tempat di sekitar Pulau Howland. Sejumlah tim peneliti mempercayai teori ini dan didukung oleh kurator di Museum Smithsonian.
Teori Earhart merupakan seorang mata-mata dan kisah ia dan Noonan ditawan militer Jepang telah muncul sebelumnya. Awal 2015, sekelompok orang melakukan perjalanan ke Kepulauan Marshall (yang saat itu dikuasai militer Jepang) berburu bukti yang mendukung klaim tersebut. Mereka menemukan sekitar enam potongan-potongan logam yang mereka percayai berasal dari pesawat Earhart. Mereka menguji keasliannya, namun hasilnya tak pernah dipublikasikan.
The International Group for Historic Aircraft Recovery (TIGHAR), yang memimpin misi penemuan pesawat Earhart dalam seperempat 25 tahun, menunjukkan bahwa tidak ada dokumen pemerintah yang mendukung gagasan Earhart adalah seorang mata-mata AS, baik dalam makalah Roosevelt atau di Army Navy atau file intelijen Perang Dunia II.
Mereka mengatakan, rumor itu kemungkinan besar terinspirasi plot film Flight for Freedom (1943), yang dibintangi Russell Rosalind dan Fred MacMurray. Dalam film itu, karakter Russell memang digambarkan sebagai pilot perempuan yang karakternya dibuat berdasarkan kisah Earhart. Dalam film diceritakan, keduanya terbang di atas wilayah Jepang pada misi intelijen bagi Pemerintah AS sebelum akhirnya menghilang.