“Pengenalan C919 juga mendapat timing yang sangat baik. Airbus memperkirakan selama dua dekade ke depan, pesawat jenis lorong tunggal mencatat hampir 70% dari semua pesawat yang dipesan,” kata Johnson yang juga analis industri aviasi seperti dilansir Forbes belum lama ini.
Boeing memperkirakan, permintaan global pesawat tersebut total sekitar 26.730 pesawat dalam periode waktu yang sama. Statistik ini didukung fakta adanya ledakan signifikan dalam dunia penerbangan regional, ditambah kian maraknya low cost carriers.
Menurut Ascend flightglobal (konsultan industri terkemuka), pasar global untuk jet regional diprediksi mencapai 4.360 pada 2034. Boeing memperkirakan pasar China akan membutuhkan sekitar 7.200 pesawat lorong tunggal untuk memenuhi permintaan di tahun-tahun mendatang. “Jadi apakah C919 memiliki apa yang diperlukan untuk menimbulkan ancaman nyata terhadap duopoli saat ini? sangat mungkin,” ujar Johnson.