Bruce Campbell nama pria itu, pada 1999 ia mengeluarkan US$100.000 atau sekitar Rp1,4 miliar (kurs Rp14.000/1US$) untuk menebus pesawat Boeing 727-200 apkiran. Dia lalu mengubahnya menjadi rumah modern yang sangat fungsional. Bahkan dalam websitenya, www.airplanehome.com, dia menyebut rumahnya yang dibangun dari pesawat itu sebagai apartemen bergaya studio.
“Pesawat apkiran maskapai penerbangan tetap merupakan struktur terbaik yang pernah dibangun oleh manusia. Namun ketika pesawat itu pensiun dari layanannya, mereka biasanya hanya dipotong-potong layaknya karya tak berharga,” katanya dalam websitenya seperti dikutip geekwire.co. “Bagi saya itu tidak masuk akal sama sekali.”
Terlebih lagi, menurut insinyur elektro yang tinggal di dekat zona subduksi Cascadia, rumah yang dibangun dari pesawat sangat tahan guncangan gempa. “[Pesawat] adalah tabung yang sangat kuat,” ujarnya.
Kabin pesawat seluas 99 meter persegi di pesawat itu, disulap pria teknisi elektronik itu menjadi tempat tinggal eksentrik dengan jalan masuk rumah berupa tangga yang dapat dilepas saat rumah pesawatnya ia tinggal pergi. Ia melengkapi rumahnya itu dengan dapur, tempat tidur, dan dua kamar mandi yang semuanya berfungsi lengkap dengan shower air panas. Untuk mengubah menjadi tempat tinggal yang nyaman dan fungsional itu, dia harus merogoh kocek lagi sebesar US$120.000 (sekitar Rp1,6 miliar).