Kasus yang menimpa Adam Ahmed, anak enam tahun di Kanada yang masuk dalam daftar penumpang pesawat berbahaya saat hendak terbang dari Bandara Internasional Pearson, Toronto, Kanada, ke Boston, Amerika Serikat pada Jumat (1/1/2016) lalu, adalah hal yang biasa terjadi di AS.
Dalam banyak kejadian, sejumlah besar nama yang dikenai No Fly list oleh Transportation Security Administration (TSA), ternyata memiliki kesamaan nama dengan orang lain. Akibatnya, banyak penumpang tak berdosa direpotkan adanya False Positives, istilah untuk nama yang masuk daftar larang terbang namun sebenarnya si empunya nama hanya kebetulan memiliki nama sama. Jelas hal semacam itu bakal merepotkan jika terjadi pada calon penumpang.
Di negeri asalnya, pemberlakuan daftar larang terbang TSA menuai sejumlah kontroversi. Selain mengarah pada diskriminasi ras, etnis dan agama, beleid itu juga dinilai melanggar kebebasan dan Privacy Act 1974 yang dijamin konstitusi AS. Seperti telah difilmkan dalam serial Boston Legal, Deny Crane, si tokoh utama yang seorang pengacara kondang sekalipun, diceritakan pernah direpotkan pemberlakuan No Fly list. Belakangan diketahui, kesalahan terletak pada kesamaan nama.
