Schlappig adalah traveler profesional yang menggunakan reward points di kartu kredit untuk memesan tiket pesawat. Schlappig mulai jalan-jalan keliling dunia saat umurnya 14 tahun. Sejak satu dekade lalu, dia tak pernah naik pesawat kelas ekonomi.
Schlappig menghabiskan rata-rata empat jam di pesawat, dan dalam sepekan, setidaknya dia sekali naik penerbangan internasional. Pria kelahiran New York tersebut terbang sedikitnya 6,4 juta kilometer dalam setahun. Jarak tersebut setara dengan keliling dunia selama 16 kali. Schlappig menghabiskan rata-rata empat jam di pesawat terbang dalam satu hari, menempuh perjalanan internasional sekali sepekan. Saat berada di darat, sarjana marketing ini istirahat di hotel. Dia tak pernah tinggal lebih dari satu hari di tempat yang sama.
“Pesawat terbang rasanya seperti rumah,” kata dia.
“Saya sangat kerasan berada di kabin kelas pertama Emirates, sebagaimana di tempat lain di dalam pesawat. Saya tahu setiap detail kursi.”
Dalam akun Instagramnya, Schlappig punya koleksi foto-foto kemewahan di pesawat. Tempat tidur di privat kelas satu, layanan makanan enak dengan daging dan sampanye yang pastinya akan membuat 36.000 followernya iri.
Namun, sebagaimana yang dikatakan Schlappig di blog One Mile at a Time, pengalaman menarik yang dia jalani tidak dicapai dengan gampang.
“Jika terbang dengan cara ini bisa dilakukan begitu saja dengan gampang, setiap orang pasti bisa melakukannya,” ujar dia.
Obsesinya untuk terbang gratis bermula saat United Airlines menawarkan penerbangan ekstra sejauh 8.000 kilometer. Dia mengambil kesempatan itu dan terus memanfaatkan tiap ada kesempatan sehingga bisa mengumpulkan poin terbang gratis yang selalu dia ambil.