Jerman ingin mengkonversi jet Airbus A319 untuk digunakan sebagai pesawat Open Skies. Dalam tender yang dibuka pekan lalu, jet harus siap pada 2018 dengan total biaya 60 juta Euro dan akan beroperasi bersama armada pesawat VIP A319 dan kemungkinan akan berbasis di Cologne.
Bundeswehr Jerman selama bertahun-tahun tidak memiliki pesawat yang sesuai untuk memenuhi perjanjian Open Skies perjanjian tahun 1992 dan dipaksa untuk menyewa ke negar lain. Keinginan Jerman untuk memiliki pesawat senditi adalah hal wajar mengingat ketegangan yang terjadi akhir-akhir ini terutama dengan Rusia. Open Skies adalah kesepakatan sejumlah negara dengan Rusia untuk mengizinkan pesawat mereka terbang di wilayah suatu negara untuk melakukan pemantauan senjata nuklir.
Sampai tahun 1997, Angkatan Udara Jerman memiliki sebuah pesawat cocok untuk misi Open Skies, yakni Tupolev Tu-154 eks Jerman Timur. Namun, pesawat ini pada 13 September 1997 bertabrakan di udara dengan C-141 Starlifter US Air Force di lepas pantai Namibia.